Ahad 05 Dec 2021 00:17 WIB

Survei IPO: Elektabilitas Sandiaga Ungguli Prabowo

Elektabilitas Prabowo 8,4 persen jauh di bawah Sandiaga Uno dengan 13,8 persen.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berjabat tangan. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berjabat tangan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami penurunan. Data tersebut berdasarkan hasil survei yang menanyakan masyarakat jika pemilihan presiden (pilpres) dilakukan hari ini.

Dari 30 nama yang masuk daftar capres, elektabilitas Prabowo adalah sebesar 8,4 persen. Adapun koleganya dari Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno memiliki elektabilitas sebesar 13,8 persen.

"Terlihat mencolok jika Prabowo mulai ditinggalkan, beralih ke Sandiaga Uno yang mulai merangkak naik menggantikan Prabowo," ujar Dedi dalam diskusi daring, Sabtu (4/12).

Teratas, ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 21,3 persen. Sandiaga sendiri menempati urutan kedua dan di bawahnya ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 11,6 persen.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 10,2 persen. Posisi keenam, ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 7,5 persen dan elektabilitas tokoh lain masih di bawah 5 persen.

Dedi menjelaskan, meningkatnya elektabilitas Sandiaga terjadi akibat masyarakat yang mulai jenuh terhadap Prabowo. Ditambah dengan harapan publik yang menilai mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tepat untuk memimpin.

"Sandiaga Uno, belum memiliki pembenci yang sedemikian kuat sebagaimana yang dimiliki Prabowo, ini tentu dilematis," ujar Dedi.

IPO melakukan survei dengan mengambil representasi data pada periode Maret 2020, Agustus 2020, April 2021 dan Agustus 2021. Jumlah responden adalah sebanyak 1.200 yang tersebar proporsional skala nasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement