REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengabarkan aktivitas Gunung Semeru di Malang-Lumajang, Jawa Timur (Jatim) masih berada di Level II.
BNPB mengatakan, status waspada tersebut, mendesak dilakukan sosialisasi agar masyarakat pada radius satu sampai lima kilo meter dari bukaan kawah mengevakuasi diri, dan menjauh.
BNPB bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas Atap Jawa itu, pascaerupsi yang terjadi pada Sabtu (4/12) sore waktu setempat.
“Saat ini Gunung Semeru berada status Level II atau Waspada,” kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan di BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran pers resmi BNPB yang diterima wartawan di Jakarta, Sabtu (4/12).
Status Level II atau Waspada atas aktivitas gunung api, artinya aktivitas Gunung Semeru berada di atas normal. Adanya peningkatan aktivitas seismik, dan vulkanis, serta perubahan magma, dan tektonik, juga hidrotermal.
Pada Level II, atau Waspada, artinya juga mengharuskan otoritas setempat melakukan pengecekan segala sarana-prasarana, dari penilaian bahaya, serta dimulainya jadwal rutin pengawasan atas aktivitas gunung berapi itu.
BNPB, dan PVMBG kata Abdul, sudah mengumumkan rekomendasi cepat kepada masyarakat dan otoritas setempat untuk melakukan empat langkah awal menghadapi situasi Level II pascaerupsi Gunung Semeru. Berikut rekomendasi yang dikeluarkan BNPB dan juga PVMBG:
Rekomendasi pertama, masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.
Serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. “Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,” kata Abdul.
Kedua, masyarakat agar menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Ketiga, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. Keempat, mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.
Terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Semeru, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memperhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG. “BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat erupsi,” kata Abdul.