REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) meminta maaf kepada masyarakat terkait rentetan kecelakaan yang menimpa beberapa armada perusahaan jasa transportasi tersebut."Saya atas nama Direksi PT TransJakarta mohon maaf terkait kecelakaan pada hari Kamis dan Jumat kemarin," kata Direktur Utama TransJakarta Mochammad Yana Aditya saat konferensi pers di Jakarta Timur, Sabtu (4/12).
Ia menjelaskan saat ini manajemen berupaya melakukan perbaikan termasuk melaksanakan audit menyeluruh dengan menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dia menjelaskan audit tersebut meliputi aspek kondisi jalan dan lalu lintas, kondisi pengemudi dan kondisi berkendara, kemudian armada yang mencakup perawatan dan pemeliharaan.
Tak hanya itu, lanjut dia, pembenahan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Di sisi lain, manajemen TransJakarta mengambil langkah preventif dengan memberhentikan operasi kepada dua operator yang mengalami kecelakaan dengan total armada 119 unit dari Steady Safe dan 110 unit dari Mayasari Bhakti.
Dengan penghentian sementara itu, pihaknya memastikan tidak mengganggu operasional karena akan merelokasi beberapa kendaraan."Kami memiliki cukup armada untuk melayani rute-rute di mana operasi dua operator tadi agar tidak downgrade. Kami bisa melakukan relokasi beberapa kendaraan. Dalam hal ini kendaraan kendaraan bus yang ada sudah kami hitung cukup," ujarnya.
Adapun per hari, rata-rata jumlah armada yang beroperasi mencapai sekitar 3.500 armada bus TransJakarta dengan menggandeng 17 mitra operator. Selama pemberhentian operasi, lanjut dia, dua operator tersebut wajib memeriksa secara menyeluruh terhadap armada, meliputi rem, sistem kemudi, mesin dan sistem transmisi.
Selain itu, pengecekan kesehatan fisik dan mental seluruh pramudi serta perbaikan prosedur standar dalam berkendara. Meski terjadi insiden yang beruntun, BUMD DKI ini tetap menyakini masyarakat tetap percaya menggunakan TransJakarta.
Hingga Jumat kemarin, lanjut dia, TransJakarta melayani sekitar 505 ribu per hari, yang termasuk salah satu capaian harian tertinggi. Dalam kurun waktu 40 hari setidaknya ada lima kecelakaan yakni di Halte Cawang, Jakarta Timur yang menyebabkan dua orang tewas, yakni sopir dan penumpang bus TransJakarta.
Selain di Cawang, juga ada insiden bus terbakar di Senen, Jakarta Pusat dan kecelakaan tunggal di Gandaria, Jakarta Selatan dan yang terbaru pada Kamis (2/12) di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC) dan kecelakaan tunggal di dekat Halte Bundaran Senayan Jakarta pada Jumat (3/12) kemarin.