Jumat 03 Dec 2021 14:19 WIB

Golkar Dinilai Punya Mesin Rebut Pemilih Jokowi dan Prabowo

Partai Golkar memiliki mesin untuk merebut suara pemilih Jokowi dan Prabowo.

Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, meresmikan Rumah Sakit Modular Jenderal TNI L.B. Moerdani, di Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, Papua, Ahad (3/10).
Foto: Dokpri. Menhan Prabowo Subianto
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, meresmikan Rumah Sakit Modular Jenderal TNI L.B. Moerdani, di Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, Papua, Ahad (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo, menyatakan bahwa Partai Golkar memiliki mesin untuk merebut suara pemilih Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto demi memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurutnya, mesin tersebut tinggal menunggu internal Partai Golkar untuk dimanfaatkan mendulang suara bagi calon presiden (capres) yang diusung Golkar nantinya. 

Baca Juga

"Ini pekerjaan yang harusnya bisa dilakukan Golkar karena punya mesin politik besar," ucap Kunto, dalam keterangan persnya, Jumat (3/12).

Kunto menjelaskan bahwa suara pemilih Jokowi di Pilpres 2019 yang dikenal dengan istilah cebong serta suara pemilih Prabowo di Pilpres 2019 yang dikenal dengan istilah kampret harus bisa direbut oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, bila kelak resmi diusung menjadi capres pada Pilpres 2024.

Menurutnya, salah satu cara merebut suara pemilih Jokowi dan Prabowo ialah dengan menggandeng tokoh yang dekat atau menjadi simbol dua sosok tersebut.  Kunto berpendapat, salah tokoh yang bisa membantu merebut suara kelompok pemilih Jokowi ialah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"Asal Airlangga bisa pecah itu ambil suara Prabowo dari kampret, kemudian ambil suara cebong dengan dukungan Jokowi atau meminang Ganjar, itu bisa terjadi," ucap Kunto.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement