Kamis 02 Dec 2021 21:01 WIB

'Baju' Parpol Mana yang Bakal Dipilih Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bakal gabung dengan Parpol tahun depan.

Rep: Febrianto Adi Saputro, Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Foto:

Sementara Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jawa Barat, Saat Mustopa, juga menyatakan siap menerima Ridwan Kamil. Saan juga mengaku Nasdem dan Ridwan Kamil punya hubungan yang relatif baik. 

"Jadi kalau Kang Emil mau gabung ya kita dengan terbuka siap menerima Kang Emil," kata Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/12).

Wakil Ketua Komisi II DPR itu mengatakan Partai NasDem memiliki hubungan yang relatif baik dengan Kang Emil. Terlebih hubungan yang baik terjalin sejak Kang Emil maju sebagai Gubernur Jawa Barat.

"Dan Kang Emil pasti merasakan itu karena sejak pencalonan kang emil gubernur itu jauh-jauh hari, jadi secara kedekatan, baik emosi maupun dalam kemitraan dengan NasDem sebagai gubernur sudah berjalan dengan baik," ujarnya.

Seperti diketahui, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan dirinya siap masuk partai politik (Parpol) pada tahun depan. Ridwan Kamil tak menyebut secara jelas parpol mana yang akan dipilih, namun yang pasti parpol tersebut memiliki citra pancasilais. 

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku cukup tahu diri jika tidak ada partai yang mengusung, rencana politiknya cuma melanjutkan ke Pilgub Jabar. "Tapi, tahun depan saya akan masuk parpol. Saya belum tahu. Yang pasti paling pancasilais, saya di situ," kata Emil dalam diskusi Fisipol Leadership Forum: Road to 2024 yang digelar Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (2/12).

Emil menuturkan, calon partai yang akan dipilih yang selama ini memiliki citra yang kuat ke ideologi Pancasila. Itu sebagai bentuk politik jalan tengah agar ia bisa diterima masyarakat dan kebutuhan kita hari ini memang untuk merangkul.

"Agar tidak terlalu ke kanan dan ke kiri, meski dianggap tidak jelas," ujar Emil.

 

Terkait peluang untuk dicalonkan atau tidak, Emil mengaku hanya akan menunggu karena yang memiliki legitimasi untuk bisa mencalonkan merupakan parpol itu sendiri. Karenanya, ia menunggu pemegang kunci parpol itu membukakan pintu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement