REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU— Tidak semua sekolah di Kota Pekanbaru ditutup lantaran kemunculan klaster penularan Covid-19 di SMP dan SMA Abdurrab Islamic Center Pekanbaru.
Pemprov Riau, menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Zul Ikram, menuruti aturan sesuai dengan Surat Keputusan Bersama 4 menteri di mana bila ada kemunculan klaster di sekolah, yang ditutup sementara hanya sekolah bersangkutan. "Sesuai aturan SKB 4 menteri, tidak semua sekolah atau pendidikan tatap muka ditutup. Cukup sekolah yang ada kasus saja," kata Zul, kepada Republika.co.id, Senin (29/11).
Zul mengingatkan seluruh sekolah di Provinsi Riau supaya tetap disiplin terhadap protokol kesehatan. Karena pandemi covid-19 belum selesai.
Selain itu, Pemprov Riau menurut dia masih terus menggencarkan vaksinasi supaya kekebalan tubuh masyarakat meningkat. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, mengonfirmasi ada 113 orang di SMP dan SMA Abdurrab Islamic Center Pekanbaru positif terpapar covid-19.
Mimi menyebut pihaknya telah melakukan tes swab PCR secara massal pada Kamis (25/11) lalu terhadap 340 orang yang kontak erat dengan 3 orang siswa Abdurrab Islamic Center. Hasilnya dinyatakan 113 orang positif dan 225 orang negatif.
"Dari total 340 kontak erat di SMP dan SMA Abdurrab Islamic Center, 113 orang positif covid," kata Mimi, Senin (29/11).
Mimi menyebut saat ini ratusan siswa dan guru yang terpapar dari klaster Abdurrab Islamic Center Pekanbaru ini sudah diisolasi secara terpadu di Asrama Haji.
Klaster SMP dan SMA Abdurrab Islamic Center ini terdeteksi sejak diketahui ada 3 orang siswa yang mengeluh demam. Setelah dilakukan tes swab PCR, ketiganya dinyatakan positif covid-19.
Pihak Dinkes berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar menutup sementara aktivitas di sekolah.
Aktivitas di sekolah Abdurrab Islamic Center Pekanbaru sudah dihentikan sementara sejak Jumat (26/11) kemarin. Penutupan sekolah ini dilakukan sampai 14 hari ke depan.