REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Putra almarhum Ustad Arifin Ilham, Ameer Azzikra, meninggal dunia pada Senin (29/11) akibat sakit liver yang dideritanya. Berpulangnya Ameer kepada sang pencipta, meninggalkan luka mendalam bagi teman-teman kuliahnya di Universitas Ibn Khaldun Bogor.
Hingga akhir hayatnya, Ameer tengah mengenyam pendidikan di Universitas Ibn Khaldun Bogor, Fakultas Agama Islam, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan telah menginjak semester 5. Salah satu teman dekat Ameer, M Fikri, mengaku, sangat terpukul atas kabar berpulangnya sahabat sekaligus teman diskusinya itu. Menurut Fikri, sejak berkenalan dengan Ameer setahun lalu, dia bersama rekan-rekannya mengaku sudah dianggap seperti saudara oleh Ameer.
Bahkan, Fikri mengaku, kerap kali bersilaturahmi ke rumah Ameer bersama teman-teman sekelasnya. Sembari mengikuti pengajian rutin bulanan yang digelar di majelis taklim kediamannya setiap Rabu.
"Kami sekelas sering diajak ke rumah almarhum untuk ikut pengajian bulanan dan pengajian mingguan. Pokoknya, kami semua sudah dianggap seperti saudara sama almarhum,” kata Fikri kepada Republika, Senin (29/11).
Fikri pun mengaku, tidak percaya ketika mendengar kabar Ameer meninggal dunia. Sebab, dua pekan sebelumnya Ameer masih mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) secara daring tanpa bolos.
Bahkan, dia pun tidak mengetahui jika Ameer tengah mengidap penyakit tertentu. Lantaran, Ameer jarang menceritakan penyakit yang dideritanya, serta jarang mengeluh.
Selain dikenal sosok ramah dan tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul, di matanya, sosok Ameer dikenal sebagai penengah dan pendengar yang baik. Tak heran, jika Ameer Azikkra kerap kali jadi tempat cerita teman kelasnya.
“Almarhum itu paling tidak bisa lihat temannya susah. Kalau ada yang susah pasti langsung ditolong. Kalau ada masalah pasti curhatnya ke almarhum. Pokoknya almarhum penengah yang baik,” ujarnya.