REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Pelaksana Formula E Jakarta (Jakarta E-Prix) menyebutkan ajang balap mobil listrik itu rencananya disiarkan secara langsung. Setidaknya Formula E akan disiarkan di lebih 170 negara.
"Ini bukan konsep event biasa. Ini event internasional yang akan disiarkan lebih dari 170 negara," kata Ketua Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni, di Pendopo Balai Kota Jakarta, Senin (29/11).
Dia berharap ajang balap mobil listrik tersebut membawa dampak pemulihan ekonomi seiring dengan upaya pemerintah memulihkan ekonomi setelah terdampak pandemi Covid-19. "Mudah-mudahan semua terselenggara baik, ada MotoGP, Formula E, mudah-mudahan Mandalika bisa digunakan oleh Formula-1. Ini upaya kalau ini ada, sangatlah luar biasa membuat efek ekonomi," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.
Saat ini, tim dari asosiasi olahraga otomotif, Federasi Automobil Internasional (FIA) dan Formula E Operation (FEO) sudah berada di Jakarta untuk melakukan survei lokasi. Nantinya, lokasi pelaksanaan Formula E ditentukan oleh tim dari FEO, Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Sahroni menargetkan, lokasi sirkuit ajang balap mobil listrik itu diumumkan sebelum Natal setelah survei rampung. "Masalah trek semoga sebelum Natal kita akan umumkan, tapi tunggu survei dari FIA. Kalau FIA bilang go head, kami dari panitia akan mengumumkan langsung," kata Sahroni.
Apabila sudah ada lokasi pasti, pihaknya akan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo karena ajang tersebut membawa nama negara. Laporan kepada Kepala Negara itu, lanjut dia, bukan bermaksud melibatkan Presiden Jokowi pada ajang balap mobil listrik tersebut. Panitia akan menghadap Presiden meminta lanjutan arahan karena ajang tersebut merupakan upaya 'branding' negara.
"Kami harus melaporkan ini kepada Presiden, bukan melibatkan Presiden terkait dengan penyelenggaraan," katanya. Formula E di Jakarta akan diadakan pada 4 Juni 2022 setelah tertunda dari rencana semula pada Juni 2020 akibat wabah Covid-19.