Pemetaan Guru Masa Depan
Lambatnya pengangkatan guru honorer menjadi PNS membuat sejumlah pihak gemas. Prof Cecep mengakui jika hal tersebut bukan pekerjaan mudah.
"Sulit memang, tapi harus ada political will. Kalau tidak bisa mengangkat guru honorer sekaligus karena alasan APBN terbatas, bisa dilakukan secara bertahap. Tapi harus ada kejelasan berapa lama prosesnya," ucap dia.
Jika tidak segera dirampungkan, proses pengangkatan tersebut menurut Prof Cecep akan menjadi masalah di kemudian hari. Pasalnya, ketika para guru PNS memasuki usia pensiun, belum ada penggantinya lantaran tidak ada pengangkatan guru honorer menjadi PNS.
"Ini seperti bom waktu. Guru PNS yang pensiun terus ada, sementara yang diangkat (guru honorer) tidak ada sehingga masalah ini tidak pernah tuntas," ucap dia.
Untuk itu, Prof Cecep menyarankan pemerintah berkomitmen menyelesaikan masalah tersebut. Ia berpendapat perlunya ada pemetaan guru di masa depan secara nasional, mulai dari tingkat kabupaten, kota, dan provinsi. "Pengangkatan (guru honorer menjadi PNS) bisa dituntaskan bertahan 3, 5, 10 tahun. Jangan sampai menggantung," kata Prof Cecep.
Jika tidak segera dirampungkan, proses pengangkatan tersebut menurut Prof Cecep akan menjadi masalah di kemudian hari. Pasalnya, ketika para guru PNS memasuki usia pensiun, belum ada penggantinya lantaran tidak ada pengangkatan guru honorer menjadi PNS.
"Ini seperti bom waktu. Guru PNS yang pensiun terus ada, sementara yang diangkat (guru honorer) tidak ada sehingga masalah ini tidak pernah tuntas," ucap dia.
Untuk itu, Prof Cecep menyarankan pemerintah berkomitmen menyelesaikan masalah tersebut. Ia berpendapat perlunya ada pemetaan guru di masa depan secara nasional, mulai dari tingkat kabupaten, kota, dan provinsi.
"Pengangkatan (guru honorer menjadi PNS) bisa dituntaskan bertahan 3, 5, 10 tahun. Jangan sampai menggantung," kata Prof Cecep.