Jumat 26 Nov 2021 07:10 WIB

Satgas Ungkap Dua Kunci Kesuksesan Hadapi Nataru

Ada dua kunci kesuksesan dalam menghadapi periode libur Nataru.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Warga beraktivitas di Kawasan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (19/11). Pemerintah menetapkan seluruh wilayah di Indonesia berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat momen libur Natal dan Tahun Baru (nataru) yang berlangsung mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga beraktivitas di Kawasan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (19/11). Pemerintah menetapkan seluruh wilayah di Indonesia berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat momen libur Natal dan Tahun Baru (nataru) yang berlangsung mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menytakan, ada dua kunci kesuksesan dalam menghadapi periode libur Natal dan tahun baru (Nataru). Pertama, yakni kesadaran masyarakat memakai masker dan menjaga jarak, serta tidak menunda-nunda vaksinasi Covid-19.

“Dan yang kedua, keseriusan pemerintah dalam pengawasan protokol kesehatan dan distribusi vaksin pada wilayah-wilayah yang cakupannya masih rendah,” kata Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Jumat (26/11).

Baca Juga

Saat ini, aktivitas masyarakat Indonesia kembali berjalan normal seiring dengan kasus yang mulai terkendali. Aktivitas masyarakat pun dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Meskipun demikian, Wiku menilai, masih terjadi pelanggaran dalam penerapan protokol kesehatan di berbagai tempat umum seperti terminal dan pasar rakyat. Karena itu, ia menekankan agar pemerintah melakukan pengawasan yang serius terhadap penerapan protokol kesehatan ini.

“Kepatuhan protokol kesehatan ini harus diterapkan dan diawasi secara serius dengan memastikan terdapat Satgas di setiap tempat umum. Karena jika kita lengah, potensi terjadinya kenaikan kasus akan semakin besar,” ujar Wiku.

Selain disiplin menerapkan prokes, Wiku juga menekankan agar cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia perlu terus dikejar. Saat ini, cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia masih kurang dari 50 persen.

“Cakupan dosis lengkap menjadi fokus target capaian kita karena dengan dosis lengkap masyarakat dapat terlindungi secara maksimal dibandingkan hanya dosis satu saja,” jelas Wiku.

Dengan upaya ini, ia yakin Indonesia memiliki kemungkinan untuk bisa lolos dari ancaman gelombang ketiga pascaperiode Nataru nanti. “Ini bukan hal yang mudah, namun dengan gotong royong antara seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah ini bisa saja tercapai,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement