REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Barat menyatakan jika menemukan bukti yang kuat maka aparat harus memproses hukum terhadap pihak penanggung jawab terkait bangunan SMAN 9 yang ambruk.
Karena robohnya gedung SMA Negeri tersebut dianggap memperlambat pembangunan daerah hingga dapat membahayakan keselamatan warga. "Kalau memang ada ditemukan pelanggaran secara hukum pasti ditindak secara hukum," kata Sekretaris Kota Jakarta Barat Iin Mutmainnah.
Maka dari itu, Pemkot mendukung penuh proses penyelidikan yang sedang berlangsung di Polres Metro Jakarta Barat. Termasuk ketika polisi memeriksa Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Sudin Citata) Jakarta Barat.
"Iya kita dukung proses hukum. Pastinya jika memang ditemukan pelanggaran hukum," kata Iin.
Terkait peran Sudin Citata dalam program perbaikan sekolah tersebut, Iin tidak bisa memberikan keterangan terlalu jauh, karena renovasi sekolah tersebut merupakan kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Iin berharap proses hukum bisa berjalan dengan lancar sehingga penyebab utama gedung SMAN 96 ambruk bisa terungkap.
Di hari yang sama, Kepala Unit Reserse Kriminal Khusus Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Polisi Fahmi Fiandri membenarkan pihaknya telah memeriksa Sudin Citata Jakarta Barat.
"Kita periksa Sudin Citata untuk dimintai keterangan saksi," kata Fahmi di Jakarta.
Pemeriksaan itu telah dilakukan penyidik pada beberapa hari lalu, namun Fahmi enggan membeberkan hasil pemeriksaan tersebut.Yang pasti, lanjut Fahmi, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan memeriksa pihak Suku Dinas Jakarta Barat terkait peristiwa itu.
Sebelumnya, gedung SMAN 96 Cengkareng, Jakarta Barat roboh saat proses renovasi pada Rabu (17/11). "Jadi itu lagi proses pembangunan baru, rehab total," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat I Aroman.
Aroman mengaku belum mengetahui pasti kronologi dan penyebab utama robohnya gedung SMA tersebut. Namun demikian, Aroman memastikan robohnya gedung tersebut mengakibatkan empat korban yang terdiri dari para pekerja bangunan.
Beberapa dari korban luka tersebut ada yang menderita patah kaki dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. "Jadi puingnya menimpa para pekerja. Warga sekitar enggak kena karena jauh, enggak ada warga luka," tutur Aroman.