Jumat 19 Nov 2021 07:01 WIB

Tim Labfor Cari Penyebab Robohnya Gedung SMAN 96

Pihak Labfor sudah meninjau TKP untuk mengecek kondisi bangunannya.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Suasana lokasi bangunan SMAN 96 Jakarta yang roboh di Jakarta, Kamis (18/11). Gedung SMAN 96 Jakarta yang masih dalam proses pembangunan tersebut roboh pada Rabu (17/11) siang dan mengakibatkan empat orang pekerja proyek mengalami luka-luka.
Foto: ANTARA/FAUZAN
Suasana lokasi bangunan SMAN 96 Jakarta yang roboh di Jakarta, Kamis (18/11). Gedung SMAN 96 Jakarta yang masih dalam proses pembangunan tersebut roboh pada Rabu (17/11) siang dan mengakibatkan empat orang pekerja proyek mengalami luka-luka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri turut menyelidiki kasus robohnya proyek gedung SMAN 96 Jakarta Barat, Rabu (17/11). Penyelidikan itu dilakukan untuk mengetahui penyebab robohnya sarana pendidikan yang tengah direnovasi total tersebut.

Kanit Krimsus Polres Metro Jakarta Barat AKP Fahmi Fiandri mengatakan, pihak Labfor sudah meninjau tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengecek kondisi bangunannya. Pihaknya juga masih mengumpulkan keterangan, termasuk memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini. 

"Kami sudah melakukan pemeriksaan saksi terkait laka kerja bangunan robohnya," beber Fahmi, Kamis (18/11).

Salah satu gedung SMA 96 Jakarta di Jalan Jati, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat yang tengah direnovasi total roboh pada Rabu (17/11) siang. Empat orang pekerja bangunan menjadi korban tertimpa reruntuhan dan harus dilarikan ke rumah sakit. 

Menurut Humas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Mulat Wijayanto, robohnya salah satu ujung bangunan itu terjadi sekitar pukul 14.45 WIB. Kata dia, titik roboh terlihat dari sisi atas lantai tiga yang menjebol lantai dua bangunan. Sehingga, robohan itu menimpa empat pekerja yang kini di rawat di rumah sakit.

"Untuk proses evakuasi, 10 orang personil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta diterjunkan mulai pukul 14.58 WIB," kata Mulat. 

Sementara itu, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cengkareng, Inspektur Satu Bintang, menjelaskan bahwa keempat korban itu adalah pekerja konstruksi proyek renovasi sekolah tersebut. Dia memastikan, TKP sudah clear tidak ada lagi pekerja lain yang menjadi korban. Hal itu sesuai dengan data dari mandor dan manager kontruksi di lokasi.

"Sementara belum ada yang kami periksa, baru kami kumpulkan dan akan kami periksa di Polsek," kata Bintang. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement