REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar berharap agar hasil panen raya pertanian kota pada 74 lokasi membantu pemenuhan gizi anak sehingga mencegah kasus stunting. Anwar mengatakan hasil panen raya sebanyak 1.132 kilogram itu terdiri atas sayur mayur dan perikanan, seperti kangkung, pakcoy, caisim, ubi, jagung, terong, cabai, tanaman obat keluarga, ikan lele, serta nila.
"Diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi untuk percepatan penuntasan anak stunting dan menjadi bagian dalam penguatan ketahanan pangan," kata Muhammad Anwar di Jakarta, Kamis (25/11).
Anwar menambahkan wilayah Jakarta Timur pada 2019 menduduki posisi tertinggi balita yang menderita stunting (gangguan pertumbuhan tubuh) atau kerdil dengan kategori pendek sebanyak 4.857 anak balita. Sedangkan kategori pendek sebanyak 5.628 anak balita. Anwar mengatakan pihaknya masih berupaya menyelesaikan masalah anak stunting atau gangguan pertumbuhan secara fisik dan kemampuan intelektual anak.
Lebih lanjut terkait hasil panen raya, dia menginginkan jajaran Pemkot Jakarta Timur dapat mendistribusikan hasil panen raya ke warga yang membutuhkan, sisanya dijual untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Menurut Anwar, pertanian kota yang memanfaatkan lahan sisa di kantor Kelurahan, Kecamatan, RPTRA, dan lahan tidur sudah menghasilkan banyak manfaat bagi masyarakat.
"Sayur yang dipanen di lahan urban farming ini sehat karena tanpa pestisida. Sehingga aman dikonsumsi karena tidak terpengaruh bahan zat kimia berbahaya," ujar Anwar.