Senin 22 Nov 2021 16:30 WIB

Cegah Gelombang Covid-19, PGI Serukan Rayakan Natal di Rumah

Ketum MPH PGI ingatkan rangkaian perayaan Natal tak digelar berlebihan

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Harian MPH PGI Pdt Gomar Gultom.  Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengeluarkan seruan agar umat Katolik merayakan Natal di rumah masing-masing secara sederhana. Hal ini guna mencegah gelombang Covid-19 berikutnya yang disebabkan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Foto: pgi.or.id
Ketua Harian MPH PGI Pdt Gomar Gultom. Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengeluarkan seruan agar umat Katolik merayakan Natal di rumah masing-masing secara sederhana. Hal ini guna mencegah gelombang Covid-19 berikutnya yang disebabkan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengeluarkan seruan agar umat Katolik merayakan Natal di rumah masing-masing secara sederhana. Hal ini guna mencegah gelombang Covid-19 berikutnya yang disebabkan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ketua Umum Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI Pdt.Gomar Gultom mengatakan saat ini masyarakat Indonesia ditenangkan dengan data kasus penularan Covid-19 yang tidak semengerikan beberapa bulan lalu. Apalagi di banyak daerah telah diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel rendah. 

Baca Juga

"Namun demikian pandemi belumlah usai. Kita masih berada dalam bayang-bayang ancaman masalah kesehatan dan beragam dampak buruknya. Belum lagi negeri tercinta ini acap diterpa bencana alam yang menimbulkan banyak korban dan kerugian," kata pendeta Gomar dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Senin (22/11).

Pendeta Gomar menyinggung umat Katolik sebentar lagi akan memasuki masa Adven dan perayaan Natal. Ia meminta rangkaian ibadah perayaan Adven dan Natal di tahun ini tidak diselenggarakan secara berlebihan dan berpotensi mengancam kehidupan bersama.

"PGI mendorong warga untuk memprioritaskan penyelenggaraan ibadah dan perayaan Adven, Natal dan Tahun Baru yang aman serta memerhatikan kebijakan-kebijakan yang diberlakukan pemerintah dalam upaya mengakhiri pandemi Covid-19 di negeri yang kita cintai," ujar Gomar.

Oleh karena itu, Gomar meminta pengumpulan umat Katolik secara langsung, dan perayaan di rumah-rumah dalam bentuk open house sebaiknya dihindari. 

"Memberi pemahaman kepada keluarga-keluarga Kristen, bahwa...sentrum perayaan Natal sepatutnya ditempatkan pada persekutuan keluarga," lanjut Gomar.

Selain itu, PGI mendorong umat Katolik agar menjadi teladan bagi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,menjauhi kerumunan,serta mengurangi mobilitas) dan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Bersama warga, meningkatkan empati dan solidaritas terhadap para korban bencana alam dan warga masyarakat yang menderita akibat persoalan kemiskinan, diskriminasi dan ketidakadilan," ucap Gomar.

Diketahui, Pemerintah akan menerapkan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia pada momen Nataru. Aturannya dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) yang akan diterbitkan pada 24 November 2021 mendatang.

"Sedang disiapkan, tanggal 24 akan di-launch," ujar Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal ZA saat dikonfirmasi Republika.co.id, (21/11). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement