REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memprediksi seluruh wilayah di Jawa Barat (Jabar) akan terkena dampak fenomena La Nina dengan angka kolerasi 0,7. Namun wilayah yang akan terdampak sangat kuat yaitu di bagian Timur dan Tengah.
"Berdasarkan analisis data yang dimiliki, daerah terdampak kuat di wilayah Jawa Barat adalah wilayah Jawa Barat sebelah Timur bagian Tengah," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu melalui keterangan resmi, Ahad (21/11).
Ia menuturkan, masyarakat di wilayah Jawa Barat harus mewaspadai fenomena La Nina khususnya pada Januari hingga Maret 2022 nanti. Dampak yang ditimbulkan oleh La Nina yaitu dapat meningkatkan curah hujan di wilayah Jabar antara 20 persen hingga 70 persen.
Kepala BMKG melanjutkan curah hujan yang tinggi dapat memicu potensi bencana di antaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor. Bahkan tidak menutup kemungkinan bencana lain terjadi seperti angin kencang, puting beliung dan hujan es. "Seluruh wilayah Jawa Barat dan juga khususnya wilayah Bandung Raya perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kejadian La Nina," katanya.
Disamping itu, ia menambahkan yang perlu diwaspadai adalah pengaruh fenomena cuaca lainnya yang berdampak kepada semakin meningkat curah hujan. Beberapa di antaranya IOD negatif apabila dalam satu bulan ke depan terus negatif akan meningkatkan curah hujan.
"Indeks IOD sudah mencapai -0,40," ungkapnya. Potensi dampak dari pengaruh MJO dan gelombang ekuatorial akan menambah besar curah hujan di wilayah Jabar dan Bandung Raya.
Teguh Rahayu mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana hingga Januari tahun 2022 mendatang. Mereka yang tinggal di wilayah perbukitan, sekitar DAS Citarum, dan bahkan perkotaan harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian bencana.