Jumat 19 Nov 2021 13:02 WIB

Polrestro Periksa Kontraktor Pembangunan SMAN 96 Cengkareng

Polisi sudah memeriksa 12 saksi, termasuk pekerja yang jadi korban gedung roboh.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga berjalan di dekat lokasi bangunan SMAN 96 Cengkareng, Jakarta Barat, yang roboh saat sedang direnovasi pada Rabu (18/11/2021)
Foto: ANTARA/FAUZAN
Warga berjalan di dekat lokasi bangunan SMAN 96 Cengkareng, Jakarta Barat, yang roboh saat sedang direnovasi pada Rabu (18/11/2021)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Barat (Polrestro Jakbar) memeriksa kontraktor yang bertanggung jawab atas robohnya gedung Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 96 Cengkareng, Jakbar. "Saksi untuk kontraktor sudah kita periksa, jabatannya project manager," kata Kepala Unit Kriminal Khusus Polrestro Jakbar, AKP Fahmi Fiandri di Jakarta, Jumat (19/11).

Pihak kontraktor yang diperiksa itu termasuk dari 12 saksi yang sudah diperiksa oleh Polrestro Jakbar. Ke-12 saksi tersebut terdiri atas para pekerja hingga mandor yang terlibat dalam proses pembangunan gedung sekolah tersebut. Yang terbaru, Polrestro Jakbar memeriksa salah satu dari empat korban yang sebelumnya sempat tertimpa puing bangunan gedung SMAN 96 Cengkareng.

Baca Juga

"Kita rencanakan periksa hari ini," kata Fahmi. Dia belum menjelaskan dengan detail terkait pemeriksaan yang sudah dilakukan. Yang pasti, pemeriksaan dilakukan guna mengungkap penyebab robohnya bangunan sekolah tersebut.

Ke depannya, kata Fahmi, tidak menutup kemungkinan penyidik untuk menambah saksi untuk kepentingan penyidikan. Gedung SMAN 96 Cengkareng, Jakarta Barat roboh saat proses renovasi pada Rabu (17/11). "Jadi itu lagi proses pembangunan baru, rehab total," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakbar I, Aroman, Rabu.

Aroman mengaku belum mengetahui pasti kronologi dan penyebab utama robohnya gedung SMA tersebut. Meski demikian, Aroman memastikan robohnya gedung tersebut mengakibatkan empat korban yang terdiri dari para pekerja bangunan.

Beberapa dari korban luka tersebut ada yang menderita patah kaki dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. "Jadi puingnya menimpa para pekerja. Warga sekitar enggak kena karena jauh, enggak ada warga luka," tutur Aroman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement