REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasar Kreatif 2021 yang diselenggarakan tahun kedua pada sembilan mal di Kota Bandung mencatatkan omset hampir Rp 4 miliar. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai Rp 1,7 miliar di masa pandemi Covid-19.
"(Kegiatan) Pasar Kreatif sampai saat ini angkanya sampai Rp 4 miliar atau Rp 3,7 miliar lebih," ujar Ketua Dekranasda Kota Bandung, Siti Muntamah yang akrab disapa Ummi Oded, Sabtu (13/11).
Ia mengatakan kegiatan yang diselenggarakan sejak Oktober hingga November ini melibatkan 252 pelaku ekonomi kreatif di Kota Bandung. Para pelaku ekonomi kreatif dari berbagai tingkatan ini menjual berbagai macam produk seperti fashion, asesoris dan kuliner.
"Harapannya memberikan peluang kepada pengrajin dan UMKM untuk tetap survive semangat produksi lagi dan menemukan pasar lagi," katanya.
Ummi menuturkan apabila digabungkan dengan kegiatan lainnya seperti Hijab Festival maka omzet yang diperoleh mencapai Rp 9 miliar. Kondisi tersebut menunjukkan daya beli masyarakat sudah baik di masa pandemi Covid-19.
Terlebih usai relaksasi kebijakan yaitu anak-anak diperbolehkan ke mal, ia mengatakan tingkat kunjungan semakin naik. Diluar itu pihaknya mendorong sekitar 200 pelaku usaha untuk belajar digitalisasi marketing kepada Disdagin.
Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan kegiatan pasar kreatif pada 9 mal dilakukan sebagai bentuk pemulihan ekonomi. Dengan omzet yang terus naik hal tersebut menunjukkan pemulihan ekonomi menggeliat.
"Tahun kemarin Rp 1,7 miliar, target sekarang Rp 4,5 miliar," katanya.
Ia berharap semakin hari kondisi pelaku ekonomi kreatif semakin berkembang dan maju. Pihaknya saat ini juga menggandeng pelaku ekonomi kreatif yang ingin memiliki sertifikat halal dan uji mutu produk.