Jumat 12 Nov 2021 18:13 WIB

Anies Baswedan Sowan ke Ketua PWNU Jatim, Ini yang Dibahas

Mereka bertukar pikiran panjang, NKRI number one, most important.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengunjungi kediaman pimpinan PWNU Jawa Timur (Jatim) di Pondok Pesantren Sabilurrrosyad, Karangbesuki, Kota Malang, Jumat (12/11).
Foto: Wilda Fizriyani/Republika
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengunjungi kediaman pimpinan PWNU Jawa Timur (Jatim) di Pondok Pesantren Sabilurrrosyad, Karangbesuki, Kota Malang, Jumat (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi kediaman pimpinan PWNU Jawa Timur (Jatim) di Pondok Pesantren Sabilurrrosyad, Karangbesuki, Kota Malang, Jumat (12/11). Niat kunjungan ini pun menjadi pertanyaan bagi sejumlah khalayak. 

Anies menegaskan, kunjungannya ke kediaman Ketua PWNU Jatim tidak lebih untuk bersilaturahim. Sebelumnya, dia sempat bertemu dengan Ketua PWNU Jatim di Jakarta. Pada kesempatan itu, Anies berjanji akan mengunjungi kediaman yang bersangkutan saat memiliki kegiatan di Jatim.

Baca Juga

Janji kunjungan bisa terpenuhi ketika Anies pada akhirnya memiliki kegiatan seminar di Surabaya. "Jadi, kemudian niatan untuk silaturahimnya ditunaikan hari ini, Jumat (12/11). Jadi, tadi silaturahim saja dengan Pak Kiai Marzuki, ngobrol santai saja," kata Anies kepada wartawan di Kota Malang, Jumat (12/11).

Saat ditanyai rencana mengikuti Pilpres 2024, Anies tidak memberikan komentar lebih lanjut. Dia mengaku saat ini sedang fokus mengurusi permasalahan Jakarta sebaik mungkin. Seperti diketahui, Anies saat ini masih berstatus sebagai gubernur DKI Jakarta. 

Hal serupa juga diungkapkan Ketua PWNU Jatim, Kiai Marzuki Mustamar. Menurut dia, pertemuannya dengan Anies Baswedan tidak lebih dari kegiatan silaturahim. Tidak ada hal lain yang dibicarakan selain diskusi biasa seperti masalah keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Kami tadi sudah tukar pikiran panjang, NKRI number one, most important. Apa pun jangan dikedepankan mengalahkan NKRI, termasuk kami khutbah persatuan dulu. Ketika NKRI bersatu, ditambah beliau sarannya bersatu harus adil, enggak mungkin timpang. Kalau negeri ini sudah baik bersatu, baldatun toyyibatun ghofur, siapa pun yang mimpin gampang," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement