REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Zainuddin Amali menilai tak ada yang salah jika menteri-menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo tengah menaikkan popularitasnya. Menurutnya, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto disebutnya tak mengabaikan tugasnya di pemerintahan.
Pernyataan itu menjawab sindiran politikus PDIP Said Abdullah yang menyebut menteri-menteri bidang ekonomi Kabinet Indonesia Maju tak fokus karena urusan Pilpres 2024. Amali menegaskan Airlangga justru sukses menjalankan tugasnya di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.
"Sepanjang tugas utama dilakukan dijalankan dengan baik dan menurut saya Pak Airlangga menjalankan tugasnya sebagai Menko dengan baik," ujar Zainuddin Amali di Kantor DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Rabu (10/11).
Meski Partai Golkar memang berniat mengusung Airlangga sebagai calon presiden di 2024, ia tak lupa akan tugasnya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Buktinya, Airlangga disebut berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Jangan dikira karena kemudian urusan 2024, kemudian kewajiban dan tugas beliau tidak dikerjakan. Dikerjakan betul oleh Pak Airlangga, kita tahu bagaimana beliau bekerja keras," ujarnya.
Partai Golkar, kata Amali, terus melakukan konsolidasi di seluruh daerah jelang Pemilu 2024. Mesin partai berlambang pohon beringin itu disebutnya akan terus dipanaskan menjelang kontestasi. "Saya berusaha untuk mendatangi provinsi-provinsi untuk supaya mesin partai ini gerak. Kita hidupkan mesin, kita gerakkan, dan tentu tugasnya adalah menyosialisasikan Pak Airlangga Hartarto," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu.
Sebelumnya, politkus PDIP Said Abdullah meminta para menteri berkomitmen menyukseskan program Presiden Joko Widodo. Terutama bagi para menteri bidang ekonomi, untuk tak dulu mengurusi Pilpres 2024. "Ibaratnya para menteri ekonomi nyaris tidak ada waktu untuk mengurusi hal-hal lainnya, apalagi mengurusi dirinya sendiri untuk bursa calon presiden 2024," ujar Said kepada Republika.co.id, Rabu (10/11).
Menteri-menteri bidang ekonomi, kata Said, memiliki tanggung jawab yang besar di tengah pandemi Covid-19. Apalagi jika melihat data, dimana masyarakat miskin bertambah pada masa tersebut. "Ingat sumpah jabatannya, sejak awal dilantik diminta berkomitmen membantu Presiden Joko Widodo, tugasnya menyukseskan prorgam program Presiden," ujar Said.
Baca juga : PDIP Minta Menteri tak Sibuk Nyapres, Golkar Bereaksi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2021 turun 670 ribu dibandingkan periode sama tahun lalu. Per Agustus 2021, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 9,1 juta orang, sedangkan tahun lalu tercatat, 77 juta orang.
Kepala BPS Margo Yuwono menuturkan, penurunan tingkat pengangguran terbuka secara nasional dari 7,07 persen menjadi 6,49 persen per Agustus 2021. "Angka pengangguran kita tahun ini lebih rendah dari Agustus tahun lalu. Tingkat pengangguran terbuka Agustus 2021 mencapai 6,49 persen atau 9,1 juta orang atau turun dari Agustus 2020 yang mencapai 7,07 persen," kata Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/11).
Selain itu, data penduduk miskin di Indonesia menurut BPS pada Maret 2021 sebesar 10,14 persen, menurun 0,05 persen dibanding pada September 2020. Namun, persentase Maret 2021 meningkat 0,36 persen dibanding Maret tahun lalu. Sementara, jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 sebanyak 27,12 juta orang, menurun 0,01 juta orang dibanding September 2020. Jika dibandingkan dengan data Maret 2020, jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 meningkat 1,12 juta orang.