Selasa 09 Nov 2021 18:39 WIB

IDI Minta Pemerintah Perketat Pencegahan Varian Delta Plus

Varian delta plus diketahui bisa membawa pemburukan gejala virus corona.

Rep: Febryan A/ Red: Ilham Tirta
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof Zubairi Djoerban.
Foto: Dok pribadi
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof Zubairi Djoerban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban meminta pemerintah memperketat pintu masuk Indonesia. Tujuannya untuk mencegah importasi virus corona varian AY.4.2 atau Delta Plus, yang diketahui lebih menular.

"Indonesia tidak perlu panik. Waspada, perketat pintu perbatasan," kata Zubairi lewat akun Twitter-nya yang telah terverifikasi. Zubairi telah mengizinkan Republika.co.id mengutip unggahan di akunnya itu.

Zubairi menjelaskan, virus corona varian Delta AY.4.2 ini lebih menular dibanding induknya, yakni varian Delta. Varian Delta diketahui menjadi salah satu pemicu gelombang kedua kasus Covid-19 di Indonesia pada Juli lalu.

Varian Delta AY.4.2 ini, lanjut dia, telah mengakibatkan banyak kasus baru di Inggris. Sedangkan di Amerika Serikat, varian Delta Plus ini menyumbang amat sedikit kasus baru. "Eropa harus khawatir (dengan penyebaran varian Delta AY.4.2 ini)," ujarnya.

Baca juga:

Dia menambahkan, varian Delta Plus ini bisa membuat orang yang tertular mengalami pemburukan gejala. "(Varian ini) membawa risiko rawat inap dan kematian," katanya.

Sementara itu, pemerintah menerapkan skrining berlapis bagi pelaku perjalan dari luar negeri guna mencegah masuknya virus corona varian Delta AY.4.2. Mekanisme skrining berlapis itu sudah diatur dalam Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 20 Tahun 2021 beserta adendumnya.

Untuk diketahui, Singapura mengkonfirmasi kasus pertama Covid-19 dengan varian Delta Plus pada 26 Oktober 2021. Malaysia juga mengkonfirmasi dua kasus pertama Covid-19 dengan varian Delta Plus pada akhir Oktober 2021. Dua kasus tersebut terdeteksi pada siswa Malaysia yang baru saja kembali dari Inggris pada 2 Oktober.

Kemarin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, virus corona varian Delta Plus belum/tidak terdeteksi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement