Selasa 09 Nov 2021 12:44 WIB

Ini Isi Inmendagri Lanjutan PPKM Luar Jawa Bali

Mendagri terbitkan Inmendagri baru untuk PPKM Luar Jawa Bali hingga 22 November

Rep: Dessy Suciati Saputri, Antara/ Red: Bayu Hermawan
 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto:

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 yang terus mengalami perubahan disebabkan karena beberapa hal. Yakni dengan mempertimbangkan perubahan perilaku Covid-19, pergerakan masyarakat, serta kenaikan kasus. 

Karena itu, ia meminta masyarakat agar tidak menganggap pemerintah tak konsisten dalam menerapkan kebijakan penanganan pandemi Covid-19.  "Jangan teman-teman berpikir ini kita tidak konsisten tetapi kita menghitung pergerakan manusia dan kenaikan kasus. Ini sekarang seperti science and art. Jadi memutuskan ini seperti operasi militer kita melihat dengan cermat. Jadi jangan ada pikiran ke mana-mana, ini kok berubah-ubah," ujar Luhut saat konferensi pers evaluasi PPKM, dikutip pada Selasa (9/11).

Ia mengatakan, perubahan perilaku Covid-19 seperti kemunculan varian Delta AY.4.2 di Malaysia harus diwaspadai, termasuk melalui penyesuaian kebijakan untuk mencegah peningkatan kasus kembali. Luhut menyebut, varian Delta AY.4.2 ini lebih ganas daripada varian sebelumnya. Varian Delta AY.4.2 inilah yang menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus harian di beberapa negara di Eropa, khususnya di Inggris.

Karena itu, Luhut tak menutup kemungkinan pemerintah akan kembali memperpanjang masa karantina pelaku perjalanan dari luar negeri menjadi tujuh hari untuk mencegah penularan yang lebih luas akibat varian Delta AY.4.2.

"Sekali lagi saya ingatkan, jangan ada pikiran kita tidak konsisten. Ini tadi kita strategi kita, taktik kita akan selalu bahwa bermuara pada bagaimana perilaku daripada Covid-19 ini," ucapnya.

Luhut menegaskan, pemerintah sangat berhati-hati dalam menentukan kebijakan yang akan diterapkan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement