REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat terus berupaya memperkuat mitigasi di kawasan wisata yang menjadi daerah rawan terjadinya bencana alam seperti wisata gunung dan laut sebagai langkah meminimalisasi risiko dampak bencana.
"Mitigasi bencana kita sudah bagus, tahun depan Balawista kita anggarkan, wisata di kita sudah ada mitigasi kebencanaannya," kata Bupati Garut Rudy Gunawan.
Ia menuturkan Pemkab Garut sudah siap dengan mitigasi kebencanaan di wilayah pariwisata untuk mengurangi risiko bencana menimpa masyarakat maupun wisatawan.
Upaya mitigasi itu, kata dia, dibagi tugasnya, misalkan untuk wisata gunung atau hutan yang bertanggung jawab tentang mitigasinya adalah instansi lain seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
"Pariwisata ke gunung ini siapa yang bertanggungjawab yaitu BKSDA, selain di sini (pemda) juga ada sistem mitigasi kebencaanaan terutama tanah longsor," katanya.
Ia menyampaikan setiap objek wisata di Garut sudah ada mitigasi tentang kebencanaannya, bahkan sebelum didirikannya objek wisata sudah ada kajian tentang lingkungannya.
Seperti wisata di kawasan Darajat, Kecamatan Pasirwangi, kata dia, sudah dibuat mitigasi karena keselamatan di tempat wisata harus menjadi perhatian semua pihak. "Darajat ada SOPnya, mitigasinya sudah dibuat, mitigasi bencananya," kata Bupati.