Ahad 07 Nov 2021 05:45 WIB

Pemerintah Siapkan Aturan Cegah Lonjakan Covid Akhir Tahun

Dalam beberapa hari terakhir sudah ada tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas gabungan Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor mengarahkan kendaraan saat penerapan sistem ganjil genap di Jalan Raya Puncak, Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/9/2021). Dalam beberapa hari terakhir sudah ada tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia, salah satunya karena naiknya mobilitas masyarakat.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas gabungan Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor mengarahkan kendaraan saat penerapan sistem ganjil genap di Jalan Raya Puncak, Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/9/2021). Dalam beberapa hari terakhir sudah ada tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia, salah satunya karena naiknya mobilitas masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah mengkaji berbagai usulan kebijakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru. Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam pernyataannya, Sabtu (6/11).

Sejumlah pengaturan yang akan diterbitkan pemerintah menjelang Natal dan Tahun Baru dimaksudkan untuk melindung masyarakat dari ancaman gelombang ketiga Covid-19. "Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya hilang. Pemerintah mengkaji berbagai usulan kebijakan untuk menghadapi hari Natal dan Tahun Baru 2022," ujarnya.

Baca Juga

Libur akhir tahun dikhawatirkan akan meningkatkan mobilitas penduduk yang berisiko membawa gelombang ketiga Covid-19 dan bisa berdampak sangat buruk. "Beberapa skenario telah disiapkan pemerintah," ungkap Johnny.

Di antaranya, Satgas Covid-19 meminta semua tempat wisata dibuka terbatas. Bahkan, tempat wisata diminta membuat satgas protokol kesehatan demi memastikan perlindungan masyarakat. "Untuk pengaturan lainnya masih dalam pengkajian bersama Kementerian dan Lembaga terkait," ujarnya.

Johnny juga mengatakan pemerintah terus mengingatkan pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan, khususnya di Gereja pada saat perayaan Natal. Pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi akan lebih dimaksimalkan di tempat-tempat umum untuk pengawasan dan tracing pada masyarakat.

"Pemerintah terus mendorong masyarakat Indonesia tetap mematuhi prokes agar kasus penurun Covid-19 di Indonesia dapat konsisten," jelasnya.

Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Hariadi Wibisono mengatakan dalam beberapa hari terakhir sudah ada tren kenaikan kasus. Terjadi kenaikan dari 600 kasus positif melonjak menjadi 800 kasus. Hal ini terjadi bahkan saat kita belum memasuki libur Natal dan Tahun Baru.

Aturan yang tegas membatasi mobilitas masyarakat sangat diperlukan untuk menghindari gelombang ketiga Covid-19. "Perlu dilakukan pembatasan seperti saat mudik Lebaran lalu. Kalau tidak bisa, kita malah akan set back," ujar Hariadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement