Sabtu 06 Nov 2021 10:56 WIB

Calon Panglima Jenderal Andika Usung Visi 'TNI adalah Kita'

Andika ingin masyarakat Indonesia melihat TNI sebagai bagian dari mereka.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Jenderal Andika Perkasa tiba di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, untuk mengikuti fit and proper test, Sabtu (6/11).
Foto:

Berdasarkan dokumen yang diterima Republika, diketahui fit and proper test akan diawali dengan penyampaian visi misi oleh calon Panglima TNI dan dilaksanakan secara terbuka. Sementara penyampaian strategi dan kebijakan dilakukan tertutup dengan alokasi waktu selama 30 menit.  

Pendalaman dan tanya jawab dari fraksi-fraksi masing-masing diberi waktu selama 7 menit dan juga dilakukan secara tertutup. Kemudian jawaban calon Panglima TNI disampaikan selama 20 menit secara tertutup. 

Lalu agenda fit and proper test dilanjutkan dengan rapat intern Komisi I sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah verifikasi faktual yang rencananya akan digelar besok, Komisi I kemudian menyerahkan hasil fit and proper test test pada pimpinan DPR.

"Selanjutnya diserahkan kembali kepada Pimpinan DPR direncanakan dapat diparipurnakan Senin tanggal 8 November," ungkap politikus Partai Golkar itu. 

Andika yang saat ini menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun pada akhir November 2021.

Andika Perkasa lahir di Bandung, 21 Desember 1964 dan merupakan lulusan Akademi Militer 1987. Ia mengawali karier sebagai perwira pertama infanteri Kopassus Grup 2/Para Komando dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.

Setelah itu, Andika melanjutkan karirnya ke jajaran perwira menengah dengan menjadi Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta. Lalu, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatra Utara.

Karir menantu mantan Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) AM Hendropriyono ini terus meningkat hingga menjadi perwira tinggi bintang satu dengan mendapatkan kepercayaan sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) pada November 2013. Posisi ini diduduki oleh perwira berpangkat brigadir jenderal.

Selanjutnya, pada Oktober 2014, Andika diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan pangkat mayor jenderal. Tak lama menjabat sebagai Danpaspampres, ia ditunjuk sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada 30 Mei 2016, sebelum kemudian ditarik ke Jakarta memegang Komandan Kodiklat TNI-AD pada 15 Januari 2018.

Enam bulan kemudian, suami Diah Erwiany itu ditunjuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis AD (Pangkostrad) yang merupakan sebuah posisi bergengsi di lingkungan TNI AD. Pria yang memiliki tubuh berotot dan atletis ini kemudian dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)  pada November 2018.

Selain memiliki karier militer yang cemerlang, Andika juga dikenal cakap di bidang akademik. Dia sempat melanjutkan studi di Universitas Harvard untuk jenjang magister. Lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada 2000 ini menyabet gelar doktoralnya di Universitas George Washington.

Andika juga diketahui pernah mendapatkan beberapa penghargaan. Diantaranya adalah Bintang Kartika Eka Paksi Nararya dan Bintang Yudha Dharma Pratama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement