Jumat 05 Nov 2021 17:52 WIB

Densus Tangkap Lagi Terduga Teroris di Lampung

Tim Densus mengamankan empat orang terduga terkait aksi terorisme di Lampung Selatan.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Tangan Di Borgol
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi Tangan Di Borgol

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah tiga orang ditangkap, Tim Densus 88 Antiteror menangkap lagi beberapa orang terduga teroris di wilayah Lampung, Jumat (5/11). Kedua terduga tersebut diamankan di Kota Metro dan Kabupaten Lampung Selatan.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad membenarkan adanya penangkapan lagi terduga teroris di Lampung tersebut. "Tim Densus 88 Antiteror benar telah melakukan serangkaian kegiatan penangkapan terduga pelaku aksi terorisme," kata Zahwani Pandra Arsyad di Bandar Lampung, Jumat (5/11).

Baca Juga

Pandra tidak dapat merinci jumlah dan identitas terduga teroris yang ditangkap di dua tempat tersebut, karena hal itu kewenangan Mabes Polri. Namun menurutnya, penangkapan tersebut terkait dengan serangkaian pengembangan penyidikan terkait indikasi aksi-aksi terorisme.

Keterangan yang diperoleh, Tim Densus 88 Antiteror diduga telah mengamankan empat orang terduga terkait aksi terorisme. Diantaranya, SW (47 tahun), warga Karang Anyar, Klaten, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan. FR (37) dan AA (42), keduanya warga Desa Purwosari, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro.

Selanjutnya NS (42), warga Desa Sidodadi, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur. Masing-masing terduga berdasarkan keterangan memiliki peran masing-masing dalam aktivitasnya.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror telah mengamankan tiga orang terduga teroris di Lampung yakni SU (61 tahun), warga Bagelen, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran Lampung, pada Ahad (31/10). SK (59), warga Bataranila, Hajimena, Kabupaten Lampung Selatan, dan DRS (46), warga Jl Cendrawasih, Desa Wonokriyo, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu.

Beredar berita DRS salah seorang guru dan kepala sekolah di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Namun Kepala Disdikbud Pesawaran Anca Martha Utama membantah informasi yang beredar di media, DRS seorang guru dan bahkan kepala sekolah di Kabupaten Pesawaran. "DRS bukan tenaga pengajar di Pesawaran," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement