Jumat 05 Nov 2021 16:08 WIB

Muhaimin: Jokowi Buka Mata Dunia Soal Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global.

Jokowi berbincang dengan Muhaimin Iskandar. (ilustrasi)
Foto: Antara
Jokowi berbincang dengan Muhaimin Iskandar. (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia Presiden Joko Widodo membuka mata dunia mengenai perubahan Iklim. Dalam forum itu Jokowi menunjukkan kontribusi nyata Indonesia dalam menangani perubahan iklim. 

"Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan bahwa perubahan iklim adalah ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global. Solidaritas, kemitraan, kerjasama, kolaborasi global, merupakan kunci. Dengan potensi alam yang begitu besar, Indonesia terus bekontribusi dalam penanganan perubahan iklim. Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan juga turun 82% di tahun 2020,'' kata Muhaimin dalam rilisnya kepada Republika.co.id, Jumat (5/11).

Menurut Muhaimin yang juga Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra, dalam forum itu Presiden Jokowi memaparkan bukti bila Indonesia telah memulai rehabilitasi hutan mangrove seluas 600.000 hektare di 2024, terluas di dunia. Indonesia juga telah merehabilitasi 3 juta lahan kritis antara tahun 2010 sampai 2019. Sektor yang semula menyumbang 60% emisi Indonesia akan mencapai carbon net sink, selambatnya tahun 2030.

”Pak Jokowi telah membuka mata dunia bahwa Indonesia telah berkontribusi nyata terhadap penanggulangan perubahan iklim. Indonesia di era kepemimpinan Pak Jokowi menunjukkan tren yang cukup positif dalam penanggulangan perubahan iklim global,” ujarnya. 

Lebih jauh Muhaimin juga mengapresiasi sikap tegas Jokowi yang mempertanyakan seberapa besar kontribusi negara maju untuk Indonesia yang telah menunjukkan kontribusi nyata bagi penanggulangan perubahan iklim dunia. ”Kalau Indonesia sudah berbuat cukup signifikan untuk menjaga kelestarian alam untuk kepentingan dunia, sudah seharusnya dunia juga memberikan perhatian khusus pada Indonesia,” ungkapnya. 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini kembali mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia di G20 dan kepemimpinan Indonesia dalam COP 26 di Glasgow, menunjukkan tanda-tanda bahwa dunia segera memberikan bantuan pendanaan dalam penurunan emisi secara global dan mengatasi kerusakan lingkungan hidup. 

Indonesia bahkan telah mendapat julukan Climate Super Power. Jika di masa lalu, Indonesia cenderung hanya sebagai objek dari perundingan internasional perubahan iklim, saat ini Indonesia menjadi subjek bahkan penentu bagi perubahan dunia terhadap terciptanya lingkungan hidup yang lebih baik.

"Dan kami di PKB sebagai partai yang selama ini konsisten dan memberikan perhatian serius pada isu-isu lingkungan dan perubahan iklim, akan selalu mendukung kinerja nyata Pak Jokowi dalam menjaga kelestarian lingkungan demi terciptanya lingkungan hijau,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement