Rabu 03 Nov 2021 18:19 WIB

11 Korban Perahu Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan

Diduga masih ada 5 orang yang belum diidentikasi turut menjadi korban.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ilham Tirta
Sungai Begawan Solo di Bojonegoro
Foto: Wikipedia
Sungai Begawan Solo di Bojonegoro

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Sebuah perahu dilaporkan terbalik di aliran Bengawan Solo di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Rabu (3/11). Jumlah korban tenggelam masih simpang-siur. Namun, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk sementara, jumlah penumpang di perahu tradisional tersebut sekitar 23 orang. Sebanyak 11 orang di antaranya belum ditemukan.

Kalaksa BPBD Jawa Timur (Jatim), Budi Santosa menegaskan, pihaknya langsung merespons cepat setelah mengetahui hilangnya sejumlah korban akibat tenggelamnya perahu nambang (penyeberangan tradisional) dari Kecamatan Rengel, Tuban menuju Desa Semambung Kanor, Bojonegoro. Budi mengungkapkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung diturunkan untuk membantu pencarian korban hilang di sekitar lokasi kejadian.

Sebanyak tujuh personel TRC BPBD Jatim telah diberangkatkan menuju lokasi kejadian. "Mereka dilengkapi dua unit perahu karet dan tiga unit alat penyelam," kata dia, dalam pesan tertulis kepada wartawan, Rabu (3/11).

Baca juga:

Para personel TRC BPBD akan melakukan asessment di lokasi kejadian. Kemudian, berkordinasi dengan BPBD Kabupaten Bojonegoro, masyarakat dan perangkat desa setempat.

Berdasar laporan warga, laka air tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Perahu penambang yang naas itu dikemudikan oleh Kasian (60 tahun) dan Mardiani. Saat ini masih banyak data penumpang yang belum teridentifikasi.

Sementara itu, Ketua Elang Bengawan Rescue, Lugito mengungkapkan, setidaknya ada 12 orang yang berhasil diselamatkan hingga Rabu (3/11), sore. Adapun identitas korban yang berhasil diselamatkan antara lain Mardiani, Hafid, Mujianto, Budi (24), dan Arif Dwi Setiawan. Kemudian Matsarmuji, Adit, Tasmiatun (33), Aat, Noviandik, Abdul Hadi (9), dan Nofi Andi Susanto (29).

Di samping itu, relawan setempat juga sudah mendapatkan identitas beberapa korban yang belum ditemukan. Mereka antara lain pengemudi perahu bernama Kasian, Erma Azila dan Dian yang merupakan warga Desa Semambung, Kecamatan Kanor. Kemudian warga asal Rembang, Koro lalu Sutri dan Basori asal Tuban.

Selain itu, tim relawan juga menduga ada lima orang lainnya yang turut menjadi korban. Namun, identitas mereka belum diketahui karena tidak ada data penumpang yang pasti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement