REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya memperbarui data korban penumpang perahu terbalik di Bengawan Solo, Desa Semambung, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Korban yang dinyatakan hilang bertambah satu orang.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Hari Adi Purnomo menjelaskan, data korban berubah-ubah seiring perkembangan di lokasi pos komando (posko) yang didirikan di Desa Semambung, Kanor, Bojonegoro. "Barusan ini tadi ada warga datang ke posko melaporkan salah satu anggota keluarganya ditengarai ikut naik perahu yang terbalik itu," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan, Rabu (3/11) malam.
Dengan begitu, Kantor SAR Surabaya merilis data terbaru jumlah total penumpang di perahu yang terbalik tersebut sebanyak 17 orang. Sebanyak 10 orang sudah ditemukan selamat. Sementara tujuh orang lainnya dinyatakan hilang.
Hari menjelaskan, perahu yang merupakan alat transportasi penyeberangan di Desa Semambung itu terbalik diduga akibat arus yang sangat deras pada Rabu pagi sekitar pukul 08.30 WIB.
"Perahu tersebut selain mengangkut penumpang orang, juga memuat sepeda motor," ujar dia.
Baca juga:
- Motor Oleng, Awal Tragedi Perahu Tenggelam di Bengawan Solo
- Pencarian Korban Perahu Terbalik Dihentikan Sementara
- 11 Korban Perahu Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan
Upaya pencarian korban perahu terbalik yang dinyatakan hilang untuk sementara dihentikan pada Rabu sore pukul 17.10 WIB, karena kondisi mulai gelap dan arus sungai semakin deras. Hari memastikan pencarian akan dilanjutkan Kamis (4/11) oleh tim gabungan.
Data korban selamat:
- Mardiana (58 tahun)
- Hafid (4)
- Mujianto (30)
- Budi (35)
- Arif (39)
- Mat Sarmuji (56)
- Abdullah Dimyati Al Adim (3)
- Tasmiatun (34)
- Noviandi (30)
- Abdul Hadi (9)
Data korban hilang:
- Kasian(60/Bojonegoro)
- Erma fitriani (27/Bojonegoro)
- Masdian Purnama (27/Bojonegoro)
- Toro (40/Rembang, Jawa Tengah)
- Sutri (50/Tuban)
- Basori (45/Tuban)
- Dedi Setyo Nugroho (Tuban).