REPUBLIKA.CO.ID, Selama masa pandemi Covid-19, banyak anak yang terdampak di Indonesia. Ada anak-anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya, kehilangan masa belajar, serta kehilangan masa bermain. Kesemua hal itu, berpengaruh terhadap kondisi psikis anak.
Kondisi tersebut membuat kepolisian daerah (polda) di Tanah Air memberikan dukungan psikososial kepada anak-anak terdampak pandemi. Pada hari ini, Selasa (2/11), secara serentak di 34 polda dengan dipusatkan di Mabes Polri, polisi memberikan dukungan psikososial bagi anak terdampak pandemi Covid-19.
Di Polda Banten, acara tersebut dipimpin oleh Kapolda Banten, Irjen Pol Rudi Heriyanto Adi Nugroho; didampingi Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro. Kabag Psikologi Polda Banten, AKBP Rumekso, mengatakan kegiatan dukungan psikososial itu perlu dilakukan untuk membantu proses tumbuh kembangnya anak guna sehingga dapat melanjutkan kehidupan yang layak.
"Jadi dalam kegiatan kami lebih mendekatkan mereka dengan mengajak bermain dan kami bagi-bagi sarana kontak, seperti hadiah dan lain sebagainya," kata dia.
"Mereka (anak) selama pandemi ini kehilangan masa belajarnya, kemudian dengan adanya bantuan psikososial ini mereka mendapat pengalaman baru yang mungkin selama ini mereka belum dapat," ujarnya lagi.
Rumekso menyebutkan, kegiatan pemberian dukungan psikososial ini dilakukan secara serentak di seluruh jajaran Polri di Indonesia, dengan tingkat nasional dipusatkan di Lemdiklat Polri, Jakarta Selatan. Dia berharap, ke depannya kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan guna memberikan sikap kepedulian terhadap anak di Indonesia. Program ini juga diharapkan bisa menjadi pemicu untuk instansi lainnya dalam membangun kepedulian terhadap anak.
"Mudah-mudahan ke depan kami bisa terus lakukan kegiatan ini, karena salah satunya, selain memberikan dukungan psikologis juga dapat memicu untuk instansi lainnya juga menunjukkan kepedulian kepada anak," kata dia.
Di Pontianak pun acara serupa dilaksanakan. Pemerintah Kota Pontianak bersama Polda Kalimantan Barat, TNI, dan stakeholder berkolaborasi dalam memberikan dukungan psikososial (psikologi dan sosial) kepada anak-anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya dampak pandemi Covid-19. "Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap anak yang yatim dan yatim piatu, karena orang tuanya meninggal akibat pandemi Covid-19," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
Dia mengatakan, dukungan psikososial ini juga bertujuan untuk menyemangati anak-anak terdampak pandemi dalam menciptakan penerus bangsa. "Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah dan semua stakeholder terkait dalam menyemangati mereka ini supaya bisa menjadi anak-anak yang memiliki masa depan cerah atau menjadikan Indonesia emas ke depannya," ujar Edi.
Untuk saat ini, Pemkot Pontianak sudah menghimpun sebanyak 86 anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang terdampak pandemi Covid-19 agar mendapatkan dukungan psikososial. "Sebanyak 86 anak-anak yatim piatu yang kami himpun diberikan fasilitas dan kemudahan, terutama akses pelayanan kesehatan dan pendidikan," katanya.
Untuk menindaklanjuti hal itu, Pemkot akan bekerja sama dengan stakeholder terkait agar dukungan ini tepat sasaran. "Selain itu, kami juga melihat kondisi sosial keluarganya agar anak tersebut tidak terlantar," ujar Edi. Dia meminta Dinas Sosial, Perlindungan Anak, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak ikut terlibat dalam pemenuhan kebutuhan anak yang terdampak Covid-19.
Polda Sulawesi Utara (Sulut) juga ikut memberi dukungan psikososial terhadap anak-anak terdampak pandemi Covid-19 di wilayah itu. Kapolda Sulut, Irjen Pol Nana Sudjana, di Tomohon, mengatakan dukungan psikososial ini diberikan terhadap anak-anak yang terdampak Covid-19, yang mengalami trauma karena kehilangan orang tuanya maupun yang sudah sembuh dari Covid-19.
"Dukungan psikososial diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan kondisi psikologis dan sosio emosional anak-anak," kata dia.
Nana menyebut, kegiatan ini juga sebagai bentuk kehadiran Polri dalam mendukung kondisi psikologis dan psikososial terhadap anak-anak terdampak Covid-19 serta untuk mengembalikan semangat dan keceriaan anak-anak terdampak Covid-19. Dalam kegiatan ini, Polda Sulut melalui Biro SDM juga menggandeng Dinas Sosial Kota Tomohon dan HIMPSI Wilayah Sulawesi Utara, dengan menghadirkan sebanyak 54 anak-anak dari Kota Tomohon yang terdampak Covid-19.
"Semoga dapat tercipta sinergi antara Polri dengan instansi lain sehingga anak-anak ini nantinya dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan baik, tidak mengalami gangguan psikologis berat dan memiliki kesiapan mental," kata dia.