REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan bencana banjir dan tanah longsor. Hal itu menyusul curah hujan meningkat yang terjadi beberapa hari terakhir.
"Peringatan kewaspadaan itu guna mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama di Kabupaten Lebak, Selasa (2/11).
Kewaspadaan bencana banjir dan longsor itu setelah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini memasuki fenomena La Nina yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan kilat. Bahkan, Selasa siang ini curah hujan berlangsung dengan intensitas deras disertai angin kencang.
Karena itu, masyarakat tetap waspada menghadapi cuaca buruk tersebut. Pasalnya, wilayah Kabupaten Lebak masuk daerah langganan banjir dan longsor. "Kita jangan sampai cuaca buruk menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor hingga mengakibatkan korban jiwa," kata Febby.
Sejumlah warga Palaton, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak menyatakan, mereka menyelamatkan perabotan rumah tangga dan elektronika ke atas bangunan rumah karena khawatir air masuk ke dalam. "Banjir pekan lalu sexual perabotan tidak bisa diselamatkan dan terendam banjir," kata Nana (55 tahun), salah satu warga Palaton yang kondisi rumah di tepi aliran selokan.