Senin 01 Nov 2021 19:20 WIB

Muslim di Tripura tak Berdaya Hadapi Kekerasan Berulang

Polisi Tripura mengatakan gambar-gambar kekerasan yang beredar di media sosial palsu.

Rep: Rossi Handayani/Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Muslim di Tripura tak Berdaya Hadapi Kekerasan Berulang. Seorang prajurit paramiliter berpatroli melewati sebuah toko yang terbakar di desa Rowa, sekitar 220 kilometer dari Agartala, di negara bagian Tripura, India, Rabu, 27 Oktober 2021. Ketegangan tinggi di beberapa bagian negara bagian Tripura pada Jumat setelah serangkaian serangan terhadap minoritas Muslim. Serangan itu sebagai pembalasan atas kekerasan terhadap umat Hindu di perbatasan Bangladesh awal bulan ini. Polisi mengatakan setidaknya satu masjid, beberapa toko dan rumah milik Muslim dirusak sejak Selasa. 
Foto:

Seorang penulis yang tinggal di kota Kanpur, India utara, Rohit Ghosh mengatakan mayoritas orang di India ingin hidup damai dengan orang-orang dari agama lain. Menurutnya, hanya sedikit orang yang menciptakan suasana kebencian terhadap komunitas minoritas.

"Mereka memiliki kepentingan mereka sendiri," ujarnya.

Avinash Sharma, yang tinggal di kota selatan Chennai, mengatakan beberapa teman dekatnya adalah Muslim dan dia tidak akan berpikir menyakiti mereka dengan cara apa pun. Ia mengatakan, mereka telah hidup dengan Muslim dan tidak pernah merasa mereka berbeda dari komunitas Muslim.

Asisten profesor di departemen agama dan budaya dunia di Universitas Dhaka Abdullah Al Mahmud mengatakan Islam tidak pernah mendukung kekerasan. Dia mengatakan sebagai tetangga terdekat India, pemerintah Bangladesh harus berkomunikasi melalui saluran diplomatik dengan otoritas India dan meminta mereka meningkatkan langkah keselamatan dan keamanan untuk perlindungan minoritas Muslim.

"India adalah negara sekuler dan demokratis sehingga semua orang memiliki hak bebas menjalankan agama mereka dan menikmati kebebasan berekspresi," kata Al Mahmud.

Organisasi sosial keagamaan Muslim terbesar di India bernama Jamiat Ulama-i-Hind akan memperbaiki masjid yang terdampak selama kerusuhan di negara bagian timur laut Tripura pada pekan lalu. Tim pencari fakta yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Moulana Hakimuddin Qasmi mengunjungi berbagai wilayah negara bagian untuk menilai dampak kerusakan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement