Dengan kehidupan yang terancam, keluarga tersebut tetap berada di dalam rumah. Seorang petani, Fakhur-Uddin (67), belum mengunjungi masjid setempat untuk sholat semenjak kekerasan terjadi. VHP disebut meneriakkan slogan-slogan melawan Islam dan Muslim yang ofensif dan merendahkan.
Sekitar enam kilometer jauhnya di desa lain, Rowa, demonstrasi sama yang dipimpin oleh VHP dan kelompok sekutu BJP lainnya, Bajrang Dal menyerang beberapa toko. Pemilik toko kain Muhammad Sanohar Ali (40) mengatakan enam atau tujuh orang dari unjuk rasa menyerang dua rumah di lingkungan itu, tetapi polisi berusaha menghentikan mereka.
Salah satu penduduk desa mengatakan kelompok yang menyerang mereka mengumumkan melalui mikrofon selama beberapa hari terakhir meminta semua umat Hindu untuk keluar dan memprotes apa yang terjadi pada saudara-saudara Hindu mereka di Bangladesh. Ali mengatakan kelompok itu terus berteriak, "Apa yang terjadi pada umat Hindu di Bangladesh akan terjadi pada umat Islam di sini".
Kepala kota setempat, seorang pemimpin BJP Binoy Bhushan Das mengatakan apa yang terjadi di wilayahnya tidak menguntungkan dan situasi sekarang terkendali. “Kekerasan memang terjadi dan itu tidak baik. Tapi polisi sudah mengambil alih sekarang. Akan ada ganti rugi bagi mereka yang menderita kerugian. Dan masjid-masjid juga diberi keamanan,” katanya kepada TRT World.
Das juga mengatakan insiden di Bangladesh adalah masalah besar dan telah menyakiti perasaan orang-orang di sini. Polisi setempat mengatakan mereka telah menangkap seorang pelaku dan penyelidikan atas masalah tersebut akan menyeluruh.