Seorang wartawan dari daerah itu mengatakan BJP yang berkuasa telah merusak kerukunan di masyarakat tempat mereka tinggal. “Sejak BJP berkuasa, selalu ada gangguan. Ada pemilihan kepala daerah yang akan terjadi, jadi orang-orang bermain kotor untuk membuat terobosan,” katanya.
Polisi Tripura di media sosial mereka mengatakan gambar-gambar dari kekerasan yang beredar di media itu palsu. “Orang-orang tertentu dengan menggunakan ID media sosial palsu menyebarkan berita/rumor palsu di Tripura. Diinformasikan situasi hukum dan ketertiban di negara bagian tersebut benar-benar normal,” kata polisi di Twitter.
Setelah insiden serangan dan pelecehan serupa dilaporkan oleh media lokal, polisi meningkatkan keamanan dan memberlakukan pembatasan pertemuan lebih dari empat orang. Komunitas Muslim juga telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan telah mengajukan pengaduan resmi.
Ketua Partai Islami Andolan Bangladesh Mufti Syed Rezaul Karim prihatin atas serangan terhadap Muslim di Tripura. "Muslim di berbagai negara bagian di India sekarang takut dan tidak berdaya. Dalam keadaan ini, pemerintah India harus menangkap teroris Hindu ekstrem yang menyerang umat Islam dan membawa para penjahat ke pengadilan," kata Karim dalam sebuah pernyataan Sabtu malam, dilansir di Anadolu Agency, Senin (1/11).
Ia mendesak pihak berwenang India segera meningkatkan penjagaan untuk melindungi properti Muslim, termasuk masjid guna memastikan perdamaian dan ketenangan. Jika tidak, insiden di India ini dapat memicu protes di seluruh dunia. Karim juga mendesak media internasional memainkan peran dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia atas Muslim atau komunitas mana pun di India.