Senin 01 Nov 2021 11:26 WIB

Cuaca Ekstrem dan Gelombang Panas Jadi Normal Baru

Perubahan iklim membuat bumi lebih sering dilanda cuaca ekstrem dan gelombang panas

Rep: Idealisa Masyrafina/Kamran Dikarma/Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
 Orang-orang berjalan di jalan yang banjir setelah hujan deras yang melanda kota Zhengzhou di provinsi Henan, China tengah, Selasa, 20 Juli 2021. Perubahan iklim membuat bumi lebih sering dilanda cuaca ekstrem dan gelombang panas.
Foto:

Akan tetapi laporan itu juga menunjukkan rekor suhu global berada di jalur untuk menembus 1 derajat Celcius untuk pertama kalinya selama periode 20 tahun.

"Fakta bahwa rata-rata 20 tahun telah mencapai lebih dari 1 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri akan memusatkan pikiran para delegasi di COP26 yang bercita-cita untuk menjaga kenaikan suhu global dalam batas yang disepakati di Paris enam tahun lalu," kata Profesor Stephen Belcher, kepala ilmuwan di Kantor Meteorologi Inggris, yang berkontribusi pada laporan tersebut.

Mengomentari analisis tersebut, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan planet ini berubah di depan mata kita. "Dari kedalaman laut hingga puncak gunung, dari gletser yang mencair hingga peristiwa cuaca ekstrem yang tak henti-hentinya, ekosistem dan komunitas di seluruh dunia sedang hancur," katanya.

"COP26 harus menjadi titik balik bagi manusia dan planet ini," kata Guterres.

Pada Ahad (31/10) lalu, para pemimpin negara anggota G20 yang menyumbang 75 persen emisi rumah kaca melakukan pertemuan di Roma, Italia. Mereka merundingkan komitmen apa yang dapat dibuat guna menahan peningkatan suhu global.

Para pemimpin Kelompok 20 (G20) merilis komunike akhir untuk mencapai netralitas karbon pada atau sekitar pertengahan abad. Mereka juga setuju untuk mengakhiri pembiayaan publik untuk pembangkit listrik tenaga batu bara di luar negeri tanpa tenggat akhir.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan kepada para pemimpin menjelang sesi kerja terakhir bahwa mereka membutuhkan keduanya untuk menetapkan tujuan jangka panjang. Keputusan itu membuat perubahan jangka pendek untuk mencapainya. "Kita harus mempercepat penghapusan batu bara secara bertahap dan berinvestasi lebih banyak pada energi terbarukan," katanya.

"Kita juga perlu memastikan bahwa kita menggunakan sumber daya yang tersedia dengan bijak, yang berarti kita harus mampu menyesuaikan teknologi dan juga gaya hidup kita dengan dunia baru ini," ujar Draghi.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement