Ahad 31 Oct 2021 23:11 WIB

Rumah dan Gudang di Kuningan Rusak Diterjang Angin Kencang

rumah permanen dan gudang di enam dusun di Kuningan rusak akibat angin kencang

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Satu bangunan bagian atap rusak diterjang angin kencang (ilustrasi).  Bencana angin kencang melanda enam dusun di Kabupaten Kuningan. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai berbagai bencana hidrometeorologi pada musim hujan tahun ini.
Foto: BPBD Kota Sukabumi
Satu bangunan bagian atap rusak diterjang angin kencang (ilustrasi). Bencana angin kencang melanda enam dusun di Kabupaten Kuningan. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai berbagai bencana hidrometeorologi pada musim hujan tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Bencana angin kencang melanda enam dusun di Kabupaten Kuningan. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai berbagai bencana hidrometeorologi pada musim hujan tahun ini.

Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, angin kencang itu melanda Dusun Ciasihan RT 002 RW 001 Desa Ragawacana, Dusun Wage RT 016 RW 05 Desa Kramatmulya, Dusun Pahing RT 006 RW 002 Desa Karangmangu dan Dusun Manis RT 004 RW 002 Desa Kramatmulya. Keempat lokasi itu terletak di Kecamatan Kramatmulya.

Selain di empat lokasi tersebut, angin kencang juga menerjang  Dusun 1 RT 005 RW 001 dan Dusun 4 RT 20 RW 04 Desa Jalaksana, Kecamatan Jalakasana. Angin kencang di enam dusun itu terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan, yakni Jumat (29/10) sekitar pukul 14.00 WIB. Peristiwa tersebut diawali dengan hujan intensitas ringan hingga lebat.

Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun angin kencang itu menyebabkan sejumlah pohon besar tumbang. Selain itu, sejumlah rumah warga juga mengalami rusak, baik rusak ringan, sedang hingga berat.

Seperti yang terlihat di Dusun Ciasihan Desa Ragawacana, angin kencang menyebabkan satu unit rumah permanen milik warga bernama Tugianto (47) rusak berat, dan empat unit rumah warga lainnya rusak sedang.

Di Dusun Wage Desa Kramatmulya, satu gudang pembuatan batu bata rusak sedang akibat tertimpa pohon albise setinggi 15 meter dan diameter satu meter. Begitu pula di Dusun Pahing Desa Karangmangu, dimana satu unit bangunan milik warga ambruk pada bagian atap asbesnya akibat tertimpa pohon tumbang.

Sedangkan di Dusun Manis Desa Kramatmulya, angin kencang menyebabkan satu unit rumah milik warga rusak berat akibat tertimpa pohon tumbang dan abrasi sungai di belakangnya. Selain itu, aliran sungai Cilengkrang di dusun tersebut juga tertutup material pohon yang tumbang.

Sementara di Dusun 1 dan Dusun 4 Desa Jalaksana, gudang rumah semi permanen milik seorang warga rusak berat pada bagian atapnya yang tersapu angin. Angin kencang juga menyebabkan rumah milik warga bernama Uu Subagja (50) rusak tertimpa pohon mangga. Begitu pula mushola Al-Dulatif, juga rusak tertimpa pohon pete.

Tak hanya angin kencang, bencana longsor juga melanda Blok Paleben RT 017 RW 006 Kelurahan Cigugur/Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jumat (29/10) pukul 13.00 WIB.

Longsor terjadi pada tembok penahan tebing (TPT) di samping rumah warga bernama Didi Rukendi (55). TPT yang longsor itu sepanjang 7,5 meter, tinggi 2,5 meter dan lebar 140 centimeter, dan menyebabkan dinding dapur rumah Didi retak-retak dan berpotensi terseret longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, meminta masyarakat di Kabupaten Kuningan untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi pada musim penghujan ini. Apalagi saat ini curah hujan di Kabupaten Kuningan juga mengalami peningkatan.

Selain mewaspadai curah hujan yang tinggi, Indra juga meminta masyarakat untuk mulai memperhatikan lingkungan sekitar masing-masing. Jika ada saluran air yang tersumbat sampah, hendaknya dibersihkan.

Hal senada diungkapkan Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahad Faa Izyn. Dia meminta masyarakat di Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) untuk mewaspadai curah hujan yang meningkat.

"Hasil kajian BMKG menunjukkan curah hujan meningkat pada November, Dsember, Januari dan Februari," terang Faiz.

Adapun potensi bencana hidrometeorologi yang harus diwaspadai adalah banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang dan puting beliung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement