Ahad 31 Oct 2021 05:39 WIB

Klaim PDIP Masih Solid di Tengah Prediksi Hengkangnya Ganjar

Ganjar Pranowo diprediksi akan hengkang ke partai lain demi tiket Pilpres 2024.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Foto:

Nama Ganjar Pranowo belakangan memang berada di atas puncak survei tokoh atau bakal calon untuk Pilpres 2024. Setelah sebelumnya Litbang Kompas menempatkannya di atas bersama Prabowo Subianto dengan angka elektabilitas 13,9 persen, terakhir Poltracking Indonesia lewat hasil survei terbarunya pada 3 hingga 10 Oktober 2021, menempatkan Ganjar berada di paling atas dengan elektabilitas sebesar 18,2 persen.

Tepat di bawahnya, terdapat nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 17,1 persen. Kemudian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan 10,2 persen.

"Tertinggi Ganjar Pranowo di rentang margin of error dengan Prabowo, 18,2 persen. Prabowo mepet dalam margin of error, 17,1 persen," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR dalam rilis daringnya, Senin (25/10).

Yuda menjelaskan, pihaknya melakukan survei dengan pertanyaan terbuka. Jadi, para responden tak diberikan kuisoner berisi daftar nama yang berpotensi maju di Pilpres 2024.

Berada di urutan keempat muncul nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 2,4 persen. Kemudian, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan angka 2,1 persen.

Selanjutnya ada nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dengan elektabilitas 1,7 persen. Diikuti oleh Ketua DPR yang juga politikus PDIP Puan Maharani 1,5 persen.

Posisi kedelapa ditempati Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas 1,3 persen. Kemudian ada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan elektabilitas 0,5 persen.

Di posisi bawah ada sejumlah nama yaitu mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (0,4 persen), Kasad Andika Perkasa (0,3 persen), Menkopolhukam Mahfud MD (0,3 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (0,2 persen), serta Ketum PKB Muhaimin Iskandar 0,2 persen. Responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 37,9 persen.

Hanta mengatakan, bahwa saat ini ada tiga jalur untuk menjadi capres di 2024. Pertama adalah jalur kepala daerah, seperti sejumlah gubernur saat ini yang memiliki elektabilitas tinggi.

Jalur inilah yang dimanfaatkan oleh Joko Widodo dan PDIP. Saat itu, Jokowi meraih simpati publik saat menjadi Wali Kota Solo dan kemudian melenggang ke DKI Jakarta, hingga menjadi presiden.

"Ini eskalator politik menuju capres 2024 yang potensial. Khususnya gubernur di Pulau Jawa, yaitu Gubernur DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," ujar Yuda.

Kedua, adalah jalur partai politik yang dimiliki oleh para elite di dalamnya. Beberapa nama elite partai yang berpotensi maju sebagai capres adalah Prabowo Subianto, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, dan Muhaimin Iskandar.

"Karena partai politik adalah pemilik tiket untuk maju di Pilpres 2024," ujar Yuda.

Terakhir, adalah jabatan menteri yang dipegang oleh sejumlah sosok potensial, seperti Sandiaga Salahuddin Uno, Erick Thohir, dan Mahfud MD. Menurutnya, mereka memiliki pekerjaan yang dapat dipantau publik, sehingga dapat memperoleh elektabilitas.

"Jadi ini adalah eskalator politik potensial yang kita analisis berdasarkan temuan survei ini dan tergantung siapa mendapatkan momentum politik ini," ujar Yuda.

photo
Lima Nama Capres di Tiga Hasil Survei - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement