Sabtu 30 Oct 2021 12:52 WIB

Panen Melon Inthanon di Pesantren Bustanul Ulum Banjar

Saat awal mencoba, 1.000 bibit yang ditanam gagal semuanya.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Sejumlah orang memanen melon jenis inthanon di green house Pesantren Bustanul Ulum, Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jumat (29/10). Panen itu merupakan yang perdana dilakukan.
Foto:

Proses menanam

Dia menjelaskan, proses menanam melon itu harus benar-benar memperhatikan kandungan nutrisi yang diberikan. Pasalnya, asupan nutrisi ke tanaman sangat berdampak ke buah yang dihasilkan.

"Misalnya, satu pohon itu bisa jadi banyak buah. Namun kita jadikan satu buah, agar nutrisinya fokus ke satu buah itu," kata dia.

Rastam mengaku, kesulitan pada masa awal membudidaya melon. Sebab, dia hanya membudidaya melon itu berdua dengan temannya. 

Bahkan, dia sempat mengalami kegagalan pada saat awal mencoba menanam pohon buah berbentuk bulat itu. "Awalnya itu, 1.000 bibit yang ditanam gagal semua," ujar dia.

Namun, Rastam tak patah arang. Pesantrennya tempat menimba ilmu juga terus mendukung. Alhasil, mereka kembali membeli bibit baru. Hasilnya, dari bibit itu didapati buah melon yang berkualitas. 

Dia pun sekarang mengaku bangga karena bisa membantu pengembangan ekonomi pesantren. "Bangga bisa mengangkat nama (Kota) Banjar," kata dia.

Pengelola Green House Pesantren Bustanul Ulum, Dadan Nugraha mengatakan, pengembangan budidaya melon di pesantrennya itu merupakan hasil kerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya. Pesantrennya diberikan modal awal berupa bibit, green house, dan vitamin, untuk membudidaya tanaman melon. 

"Jadi kita diberi bibit oleh BI dari Pesantren Al Ittiqaf di Bandung, yang harga satu pack-nya isi 1.000 bibit Rp 1 juta. BI juga membantu green house dan vitamin. Kita hanya mengelola penanaman sampai panen," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement