Jumat 29 Oct 2021 14:19 WIB

Ini Alasan Jokowi Pakai Garuda Indonesia dalam Lawatannya

Presiden Jokowi melakukan lawatan ke tiga negara yakni Italia, Inggris Raya, dan UEA.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Jokowi melakukan kunjungan luar negeri perdananya di masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan pesawat Garuda. Pemilihan pesawat Garuda dalam kunjungan ke Italia, Inggris Raya, dan Uni Emirat Arab ini didasarkan pertimbangan keamanan maupun efisiensi.
Foto: istimewa
Presiden Jokowi melakukan kunjungan luar negeri perdananya di masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan pesawat Garuda. Pemilihan pesawat Garuda dalam kunjungan ke Italia, Inggris Raya, dan Uni Emirat Arab ini didasarkan pertimbangan keamanan maupun efisiensi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai melakukan lawatan ke tiga negara yakni Italia, Inggris Raya, dan Persatuan Emirat Arab, pada Jumat (29/10). Dalam perjalanannya, Presiden dan rombongan menggunakan pesawat berbadan lebar milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia dalam kunjungan kerja tersebut.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, pemilihan pesawat maskapai nasional ini telah dipertimbangkan secara matang, seperti pertimbangan efisiensi waktu, penghematan anggaran, dan juga protokol kesehatan. Dengan menggunakan pesawat berbadan lebar ini, perjalanan menuju Roma selama 13 jam ini bisa dilakukan langsung tanpa perlu transit.

“Bila kita menggunakan Pesawat Kepresidenan BBJ, kita harus transit. Dan ingat, ini adalah kunjungan kerja pertama Bapak Presiden ke luar negeri di masa pandemi, kami harus sangat berhati-hati dalam menjalankan protokol kesehatan, termasuk pertemuan tatap muka di saat transit,” ucap Heru, dikutip dari siaran resmi Istana, Jumat (29/10).

Ia melanjutkan, jika Presiden dan rombongan harus transit, maka persiapan pelaksanaan protokol kesehatan harus dijalankan dengan baik, seperti sterilisasi ruang tunggu, tes PCR untuk pramusaji di tempat transit, dan juga makanan dan minuman yang disajikan harus dipastikan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah efisiensi anggaran di mana semua menteri yang hadir dalam kunjungan tersebut, turut serta dalam rombongan presiden di pesawat ini.

Baca juga : Garuda Dipercaya untuk Kunjungan Luar Negeri Presiden Jokowi

“Tentunya penggunaan anggaran juga menjadi perhatian kami. Setelah kami hitung jauh lebih hemat dengan turut sertanya para menteri dalam rombongan ini, dibandingkan para menteri ini menggunakan pesawat komersial. Total ada enam menteri yang ikut dalam pesawat ini, Menko Perekonomian, Menko Kemaritiman dan Investasi, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan Sekretaris Kabinet,” kata Heru.

Namun, tidak semua menteri bergabung dari Jakarta, karena adanya pertemuan yang harus diikuti sebelum bergabung dengan rombongan Presiden. Misalnya saja Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri yang harus berangkat terlebih dahulu ke Roma karena ada pertemuan tingkat menteri dan juga mempersiapkan kedatangan Presiden.

“Namun setelah itu, dari Roma menuju Glasgow, kemudian lanjut Abu Dhabi dan Dubai, Menlu akan bergabung terus,” ujar Heru.

Penghematan lainnya yakni semua rombongan yang tergabung dalam tim pendahulu ke Abu Dhabi dan Dubai, dalam kepulangannya ke Tanah Air akan bergabung dengan pesawat tersebut.

“Semua pegawai yang bertugas sebagai tim pendahulu di Abu Dhabi dan Dubai akan ikut bersama kami dalam kepulangan ke Tanah Air. Jadi mereka tidak membeli tiket pesawat komersial untuk kembali ke Tanah Air,” ucap dia.

Menurut Heru, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono juga menerapkan aturan protokol kesehatan dalam penerbangan ke luar negeri ini mengingat pandemi yang masih terjadi.

“Ini penerbangan jarak jauh dan kita tahu Covid-19 ini masih ada, bahkan di Eropa terjadi peningkatan. Oleh karena itu Pak Sesmil menerapkan aturan yang ketat di dalam penerbangan ini, seperti harus menggunakan masker dan antarpenumpang minimal berjarak satu kursi,” ucap Heru.

Adapun rencana pesawat yang akan digunakan oleh Presiden dan rombongan adalah menggunakan tipe Boeing 777-300ER. Selama digunakan Presiden dan rombongan, pesawat ini akan diberi lambang dan tulisan Republik Indonesia di badan pesawat. Sebab secara protokoler, pesawat itu akan menjadi Pesawat Kepresidenan RI.

Baca juga : Warganet Ejek Video Militer Inggris Ajak Muslimah Bergabung

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement