REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mendukung saran dari Komisi B DPRD DKI Jakarta untuk menyediakan klinik kesehatan di setiap depo dan cek kesehatan para sopir. Menurut dia, hal itu usulan yang baik dan akan dialihkan kepada pihak Transjakarta untuk melakukan evaluasi jam kerja dan kesehatan.
"Akan kita evaluasi kembali akan kita tingkatkan kembali," kata Riza.
Dia menyebut, jam kerja sopir Transjakarta memang tidak mudah, meskipun ada tiga shift yang diberlakukan dalam sehari. Menurut dia, ada konsentrasi yang harus terjaga dengan baik.
"Lebih berat, harus lebih fokus lebih konsentrasi, dan itu membosankan dan itu ngantuk itu," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abdul Aziz, mengaku pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap Transjakarta dan Dishub DKI soal kecelakaan maut Transjakarta, Senin kemarin.
Menurut dia, pihaknya telah merekomendasikan penyediaan klinik di setiap di setiap depo yang ada. "Harus ada klinik yang mengecek minimal, apa ngantuk atau nggak, ada dokter yang mengontrol. Jadi kesiapan sebelum mengoperasionalkan," ujar dia.
Ditanya apakah ada kabar hasil investigasi yang berjalan, Aziz menampiknya. Menurut dia, belum ada hasil dugaan yang terbukti dari kecelakaan tersebut, baik dugaan sopir terkena serangan jantung atau sedang mengantuk.
"Kalau yang sudah terjadi kan menjadi tugas kepolisian menyelidiki, kita sebagai dewan bagaimana supaya tidak terjadi lagi, kegiatannya apa, usulan kami ada klinik di setiap depo," tuturnya.