Kamis 28 Oct 2021 21:14 WIB

Nasdem Gagas Konvensi, Paloh: Pemenang Dapat Tiket Capres  

Nasdem gagas konvensi untuk menentukan capres di koalisi

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, gagas konvensi untuk menentukan capres di koalisi
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, gagas konvensi untuk menentukan capres di koalisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengatakan bahwa pihaknya akan menggelar konvensi untuk menunjuk satu sosok sebagai calon presiden. Pemenang dalam forum tersebut, disebutnya akan mendapatkan hak menjadi calon presiden untuk 2024.  

"Konvensi menghasilkan calon presiden terbaik sebagai pemenang konvensi. Dan yang terkahir, dia memastikan mendapatkan tiket untuk mengantarkan mereka sebagai calon resmi," ujar Surya di Hotel Redtop, Jakarta, Kamis (28/10). 

Baca Juga

Selain menghasilkan calon presiden, konvensi adalah forum untuk saling menyamakan visi dan misi dari partai yang berada dalam koalisi. Sebab, masyarakat dinilainya membutuhkan sosok-sosok alternatif untuk menjadi pemimpinnya. 

Orang-orang yang memiliki kompetensi dan integritas dalam memimpin, tapi tak memiliki jalur untuk maju ke Pilpres 2024. Bukan hanya orang-orang yang merupakan elite kelompok atau partai politik tertentu. 

"Nilai konvensi dengan katakanlah memberikan alternatif pilihan yang cukup signifikan bagi masyarakat, terhadap kandidat-kandidat calon presiden itu sendiri," ujar Surya.  

Untuk itu, dia mengimbau ketua umum partai politik tak maju sebagai peserta konvensi. Sebab hal tersebut dinilainya dapat menimbulkan konflik kepentingan dalam koalisi nantinya. 

"Memang sebaiknya kalau ada konvensi dilakukan, ketua umum partai tidak ikut. Kalau ketua umum partai yang ikut (Pilpres 2024), sebaiknya dia jangan ikut (konvensi)," ujar Surya. 

Adapun mekanisme konvensi, dijelaskan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali. Pertama, Partai Nasdem terlebih dahulu menjalin komunikasi dengan partai politik yang ingin berkoalisi untuk Pilpres 2024. "Ya, jadi nanti jika kemudian membentuk koalisi di luar, jadi koalisi sebelumnya, lalu diserahkan," ujar Ahmad Ali. 

Setelah itu, barulah Partai Nasdem dan koalisinya akan menggelar konvensi untuk menyeleksi bakal calon presiden untuk 2024. Koalisi tersebut akan memutuskan, apakah akan mencalonkan sosok yang diajukan atau tidak. 

Namun, jika konvensi tersebut tak menyetujui sosok yang diajukan menjadi calon presiden, barulah partai mendiskusikannya dalam internal koalisi. Hal itu disebutnya merupakan keputusan mutlak dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. 

"Jika kemudian tidak terjadi kesepahaman antara partai koalisi tentang metode yang akan dilaksanakan secara konvensi, kemudian dilakukan penjaringan yang menjadi domain ketua umum," ujar Ahmad Ali.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement