REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bukan penjajah. Musuh anak zaman now adalah Covid-19. Untuk menguatkan imunitas dengan melakukan vaksin. Tentu masalah yang dihadapi dan melatarbelakangi Sumpah Pemuda pada 93 tahun yang lalu sudah berbeda. Hal ini disampaikan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi dalam acara Kolaborasi Sentra Vaksinasi bertema 'Peran Pemuda dalam Strategi Pemulihan Pasca Covid-19' di kampus UIN Yogyakarta, Kamis (28/10).
"Sekarang generasi muda menghadapi musuh Covid-19 yang tidak terlihat namun dapat membunuh mereka yang tidak menggunakan alat perang. Generasi muda dapat aktif menanggulangi pandemi agar Indonesia bangkit," kata Yudian, yang didampingi Plt. Sestama BPIP Karjono.
Selain itu, alat perang yang dapat dilakukan oleh generasi muda adalah masker medis untuk menghindari penularan virus, dan penerapan protokol kesehatan. "Sebagai generasi pewaris dari Sumpah Pemuda, peran kita adalah mengambil peran penguatan imunitas tubuh dengan vaksinasi," tutur Yudian.
Senada, Karo Ops Polda DIY Kombes Pol Istiyono menilai vaksinasi masal sangat penting. Agar Yogyakarta sebagai daerah paling pertama terbebas dari virus Covid-19. Adapun Rektor UIN Syarif Hidayatullah Phil Al Makin berharap masyarakat semakin sehat dan imun dapat bertambah. "Ini usaha yang baik, semoga kita tetap sehat untuk meningkatkan imun kita. Selamat divaksin, semoga sehat, kita semua selamat, pandemi segera berlalu, dan kita hidup lebih produktif," bebernya.
Acara vaksinasi massal kerjasama BPIP, Polda DIY, UGM dan UIN Sunan Kalijaga. Animonya positif, target kuota awal peserta vaksinasi 1.000 orang sedangkan yang terlayani 2.021 orang. Semuanya terdaftar melalui BPOM. Digelar pula Talkshow Kepemudaan. Yang dihadiri Anggota DPD Hilmy Muhammad, Direktur Sosialisasi Komunikasi Jaringan BPIP, M. Akbar Hadiprabowo, dan tokoh muda perempuan, Kalis Mardiasih.