REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Perlengkapan tes cepat molekuler (TCM) Covid-19 yang tersedia di Bandara Hang Nadim Batam mampu memeriksa 50 sampel per jam. Perlengkapan tersebut merupakan bagian dari kesiapan Batam menerima wisatawan.
"Alat TCM yang kami siapkan bisa memeriksa 50 sampel per jam. Jam berikutnya bisa 50 lagi," kata Kepala Divisi Keamanan dan Keselamatan Bandara Hang Nadim Batam Sony dalam rapat persiapan travel bubble yang dihadirinya secara virtual di Batam, Selasa (26/10).
Ia menyatakan penggunaan alat itu rencananya disimulasikan pada 1 November 2021. Bandara Hang Nadim Batam menggandeng Rumah Sakit BP Batam dalam pemeriksaan TCM calon penumpang di bandara, sedangkan pihaknya akan mengurus arus penumpang.
"Tes akan menjadi tanggung jawab RSBP," kata dia. Dengan begitu, katanya, hasil pemeriksaan kesehatan akan lebih diakui oleh Satgas Penanganan Covid-19 setempat.
Surat Edaran Menteri Perhubungan No. 85 Tahun 2021 menunjuk Bandara Hang Nadim menjadi pintu masuk khusus untuk wisatawan mancanegara. Aturan itu menetapkan persyaratan setiap turis yang datang harus melalui TCM.
Oleh karena itu, pihaknya berusaha mempersiapkan kebutuhan itu. Di tempat yang sama, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyatakan meski aturan kedatangan WNA sudah dimungkinkan, semua pihak harus berhati-hati agar tidak sampai terjadi ledakan penularan Covid-19 dan menyebabkan gelombang ketiga.
"Ini komitmen, ada pintu jaganya. Terus dorong dengan penerapan protokol kesehatan," kata dia.
Ia juga menegaskan apabila ada penerbangan internasional melalui Bandara Hang Nadim, maka wisman yang datang harus diarahkan ke Bintan Resor atau Nongsa Sensation terlebih dulu, sebagai proyek percontohan. Kedatangan wisman melalui Bandara Hang Nadim juga harus menerapkan konsep travel bubble sebagai antisipasi penyebaran virus corona.