REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artis pecinta binatang Sherina Munaf mengaku, mendapat kiriman foto anjing di Pasar Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Hal itu imbas kecamannya terkait kekerasan anjing yang dilakukan personel Satpol PP Kabupaten Aceh Singkil.
Masalah itu menjadi membesar karena Sherina menyinggung soal wisata halal di Provinsi Aceh. Dia pun mendapat serangan, karena hanya bersuara terkait kekerasan anjing di Aceh dan disangkut-pautkan dengan wisata halal. Adapun ketika banyak anjing dibunuh untuk dimakan di Solo hingga di berbagai daerah di Sulut, warganet menganggap Sherina diam.
Kini, Sherina membuat klarifikasi atas kecamannya terkait kasus anjing di Aceh Singkil. Hal itu lantaran ia mendapat kiriman gambar kekejaman terhadap anjing di daerah lain, agar ia ikut mengecam.
"Gila banget. Sekarang gue dikirimin gambar anjing-anjing di pasar Tomohon yang dijual untuk dimakan. Ditanya mana suara Sherina yang ini? Itu video tahun 2018, mata saya belum seterbuka itu mengenai animal welfare. Kalo gw punya superpower pengennya jg bisa nyelametin SEMUANYA," ujar Sherina lewat akun Twitter, @sherinasinna dikutip Republika di Jakarta, Senin (25/10).
Sherina mengaku, sekarang yang terjadi adalah anjing peliharaan seseorang diambil paksa sampai mati. "Mau ini di Aceh atau daerah lainnya atau dunia, ya semuanya keji. Tapi unfortunately saat ini terjadi di negara KITA. Maka saat ini banyak di Indonesia yang bersuara untuk Canon," kata penyanyi tersebut.
Dia pun melanjutkan argumennya, "Ah gak pernah di lapangan, bisanya koar2 tanpa data”. Hidup manusia, termasuk saya & kawan2 pegiat satwa TDK SELALU di sosmed. Sudah dari dulu kami kerja keras mati2an, nahan emosi, mengusut satu persatu kasus2 demi kesejahteraan hewan, termasuk perdagangan daging anjing/kucing."
Sherina menambahkan penjelaskannya, "Harus sama-sama adil dong bersuara untuk semua.” IYA PENGEN bisa menyelamatkan semuanya. Tapi saya hanya SATU ORANG. Daripada menunjuk karena menurutmu saya KURANG adil dalam bersuara, ya tolong IKUT bantu bersuara, demi perubahan yang lebih baik. Kenapa nunggu nunjuk saya saja?"
Dia menekankan, ini bukan soal generalisasi sebuah daerah ataupun soal agama. "Ini soal KESEJAHTERAAN HEWAN yang dimana hewan ini dipelihara dari kecil dan diambil PAKSA hingga tewas. Kami di sini bersuara demi keadilan Canon, pemiliknya, dan anjing2 di bagian INDONESIA manapun," ujar Sherina.
Sebelumnya, Sherina sangat kecewa dengan respon mengecewakan dari Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah Aceh Singkil, Ahmad Yani. Sherina kecewa dengan ulang Satpol PP yang mamsukkan anjing bernama Canon ke karung dan mulutnya diikat hingga stres, dan kemudian meninggal.
"Niat bunuh/tidak bunuh, anjing PELIHARAAN ini TEWAS. Masih stres kebayang hewan peliharaan tersayang, dirawat dari kecil, ramah dan percaya sama manusia, eh diburu, disiksa dan tewas oleh tangan-tangan aparat berseragam, utk alasan apakah? Wisata halal? Kalau sampai iya demi itu, apakah halal = menghalalkan segala cara? Sakit," ucap Sherina.