REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Data mining merupakan proses ekstraksi pola-pola dan model-model dari data dalam jumlah besar yang merupakan perpaduan dari ilmu matematika, statistika, dan komputer. Data mining menjadi salah satu hal yang penting dilakukan di era society 5.0.
Manusia memiliki kumpulan data yang sangat banyak, tetapi sebagian besar data tersebut tidak dapat diolah dengan teknik tradisional. Melalui kesempatan ini, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tegal mempersembahkan rangkaian kegiatan Pekan Ilmiah Series 4 bertajuk ‘Python For Data Science With Orange’.
Pekan ilmiah kali ini berlangsung pada Jumat (15/10) lalu secara daring dengan menghadirkan Anik Andriani sebagai pemateri. Anik merupakan salah satu dosen Universitas BSI yang menguasai bidang pengolahan data science dengan orange.
Dalam materinya, Anik menjelaskan tentang perbedaan dari data mining dengan artificial intelligence (AI). Menurutnya AI atau kecerdasan buatan merupakan bidang keilmuan yang mempelajari seputar pembuatan intelligent agent dalam komputer.
“Secara singkat, ilmu ini mencari tahu bagaimana membuat komputer yang dapat berperilaku seperti makhluk hidup dengan kecerdasannya,” tutur Anik, Jumat (15/10).
Ia menyampaikan, hal tersebut erat kaitannya dengan simulasi proses pengambilan keputusan. Sedangkan untuk data mining adalah sebuah bidang yang banyak berkembang dari machine learning, namun berbeda secara tujuan.
“Jika machine learning fokus pada pembuatan program yang dapat belajar, data mining fokus pada memanfaatkan program untuk membantu manusia belajar dari data,” pungkasnya.
Ia memaparkan, data science adalah salah satu disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari soal data terutama data kuantitatif atau data numerik. “Dengan menggunakan software orange data mining, dapat menganalisis suatu data penelitian, teks berita, teks opini masyarakat, teks program kerja dan lain sebagainya,” tukasnya.
Ia membeberkan, jika dibandingkan dengan software data mining lainnya, orange mempunyai keunggulan dalam hal visualisasi atau yang biasa disebut visual programming dan dengan mudah dipergunakan karena berbasis GUI.
“Data science itu cakupannya sangat luas dan untuk metode juga bisa dijabarkan lagi dari metode yang ada. Kita bisa menemukan novelty-nya di corpus dan dapat mencari data dengan mudah,” terangnya.
Ketua program studi (kaprodi) Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI kampus Tegal, Warjiyono, mengatakan, webinar ini sangat menarik sebab memberikan pengetahuan tentang python serta implementasi pada bidang data science dengan orange.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan data publikasi ilmiah untuk dosen dan mahasiswa sebagai bentuk dukungan institusi terhadap sivitas akademik dalam melakukan penelitian,” kata Warjiyono, Jumat (15/10).