Jumat 22 Oct 2021 00:18 WIB

Mengapa Pintu Masuk Internasional di Kepri Malah Ditambah?

Singapura yang bersebelahan dengan Kepri sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Petugas mengukur suhu tubuh penumpang kapal pelayaran perintis KM Sabuk Nusantara 83 yang datang dari Pulau Sedanau di Dermaga Pelabuhan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. (ilustrasi)
Foto:

Lonjakan kasus Covid-19 di negara tetangga seperti Singapura pun dikhawatirkan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban. Atas lonjakan kasus di negeri jiran, menurut Zubairi, Indonesia harus berhati-hati.

“Indonesia kan juga terkait dengan banyak negara lain. Negara tetangga kita kan Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina sekarang rangkingnya naik setiap hari kasusnya banyak banget melebihi kasus harian Indonesia," terang Zubairi, Ahad (17/10).

Meski kemungkinan gelombang ketiga infeksi Covid-19 di Indonesia diprediksi akan terjadi pada awal 2022, Zubairi mengharapkan yang terjadi adalah endemi.

“Namun sudah waktunya endemi. Semoga tahun depan bukan gelombang ketiga, namun endemi. Artinya hanya ada di satu daerah, di provinsi kemudian nanti hilang, kemudian muncul lagi di tempat lain. Itu harapan dan doa kita agar pandemi yang ketiga, gelombang ketiga ini tidak muncul, namun semoga menjadi endemi,” lanjut Zubairi.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono menyebut imunitas alami yang diperoleh para penyintas Covid-19 sebagai sebuah keajaiban sebab berkontribusi besar pada penurunan laju kasus di Tanah Air.

"Orang yang terinfeksi di Indonesia sudah cukup banyak dan sudah punya imunitas dan ditambah vaksin, itu efektif," kata Pandu Riono, Kamis (21/10).

Pandu mengatakan seorang penyintas Covid-19 yang kemudian memperoleh vaksin dipastikan memiliki kadar imun tubuh yang sangat tinggi. "Kadang kita sebut sebagai super immunity karena kadar imunnya tinggi," katanya.

Hasil survei pihaknya di Jakarta pada Maret 2021, hampir separuh penduduk pernah terinfeksi SARS-Cov-2 yang didominasi kaum perempuan. "44 persen masyarakatnya sudah punya antibodi karena terinfeksi. Karena saat Maret vaksinasi penduduk masih sedikit," katanya.

Menurut Pandu kombinasi PPKM, vaksinasi dan imun alami para penyintas sangat membantu Indonesia sebagai negara dengan laju kasus Covid-19 yang paling rendah bila dibandingkan negara lain. Pandu mengatakan, strategi tersebut perlu terus dipertahankan jika Indonesia ingin menghadang ancaman gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi berlangsung pada awal tahun 2022.

Bahkan, Pandu menyebut sejumlah negara tetangga seperti Australia dan Singapura justru mengadopsi strategi yang diterapkan di Indonesia. "Tidak mungkin mereka bisa mencapai sampai zero kasus sebab ini penularan yang tidak sederhana akhirnya mereka menyerah dan ngikutin kita secara tidak langsung," katanya.

 

photo
Infografis Masuk Sydney Bebas Karantina - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement