Kamis 21 Oct 2021 15:26 WIB

Fun Brewing Battle Ajang Barista Kenalkan Kopi Nusantara

Tengku Andriansyah ingin kopi asli nusantara menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

Coffee Culture Indonesia menggelar kompetisi Fun Brewing Battle untuk para barista dan pecinta kopi di Jakarta pada Sabtu (16/10).
Foto: Istimewa
Coffee Culture Indonesia menggelar kompetisi Fun Brewing Battle untuk para barista dan pecinta kopi di Jakarta pada Sabtu (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai jenis kopi, seperti Gayo, Mandailing, Wamena, hingga Toraja yang ada di Indonesia, cukup populer bagi pecinta kopi dunia. Dengan berbagai potensi itu, Coffee Culture Indonesia menggelar kompetisi bertema Fun Brewing Battle untuk para barista dan pecinta kopi di Jakarta pada Sabtu (16/10).

Kompetisi yang diikuti 34 peserta dari berbagai wilayah se-Jabodetabek tersebut, menghadirkan pakar perkopian negeri ini, yang didaulat menjadi juri. Mereka adalah COO PT Royroys Berkah Bersama Nino Umar B, pelatih barista Helmy, Instructor Barista Certificate BNSP Ninno Listya, serta Head Barista Coffee Culture Husain Hasanudin.

Pemilik Coffee Culture Indonesia Tengku Andriansyah berharap, kompetisi yang digelar bersama para pecinta kopi tersebut bisa lebih mengenalkan berbagai jenis kopi nusantara ke ranah masyarakat luas, utamanya ke mereka yang belum teredukasi baik tentang kopi yang dimiliki Indonesia.

"Kami menggelar kompetisi untuk mempererat silaturahim di antara para barista dan coffee shop di Indonesia. Selain itu, juga untuk lebih mengenalkan kopi-kopi asli Indonesia kepada masyarakat banyak agar lebih besar di negeri sendiri," Andri dalam siaran di Jakarta, Kamis (21/10).

Andri menargetkan, dengan semakin banyaknya ajang kompetisi yang digelar, kopi asli nusantara bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Hal itu berarti perluasan pasar di kancah domestik yang semakin merambah banyak kalangan. "Kopi kita bagus, tapi sayang pasarnya itu masih belum seluas negara lain. Padahal kita urutan ke empat di dunia," ujar Andri.

Ketua dewan juri Nino Umar B mengatakan, penyelenggaraan ajang seperti ini bisa memberikan pengaruh terhadap serapan produksi kopi dalam negeri. Dia menyebut, kompetisi yang diadakan Coffee Culture mampu memberikan rangsangan bagi para pecinta kopi untuk mencari kopi kualitas terbaik.

Ujungnya, bisa ikut meningkatkan kualitas produksinya, mulai dari barista hingga di hulu bisnis, yaitu para petani. Nino pun memimpikan suatu saat Indonesia bisa mengapresiasi kopi, sebagai komoditas ekspor unggulan yang telah membudaya selayaknya di negara maju.

"Kopi Indonesia itu lebih diperhatikan kualitasnya justru oleh peminumnya. Kalau peminumnya mengerti kualitas, maka barista itu mau tidak mau akan mempelajari teknik penyeduhan yang benar, yang selanjutnya si barista tentu akan meminta bahan baku ke roastery yang bagus," kata master Roaster Javasoul Coffee tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement