Selasa 15 Aug 2017 17:54 WIB

Jokowi: Jangan Jual Kopi Mentah

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait pentingnya mengolah produk kopi, Selasa (15/8).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait pentingnya mengolah produk kopi, Selasa (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kopi saat ini menjadi komoditas yang digemari masyarakat Indonesia. Tak hanya dijual di cafe-cafe besar, kopi juga telah disajikan di berbagai tempat dan bisa dinimati oleh banyak kalangan. Variasi kopi pun semakin beragam seiring dengan kreasi para barista.

Kegemaran meminum kopi juga hinggap di orang nomor satu, Presiden Joko Widodo. Jokowi, sapaan akrabnya menyebut bahwa kopi harus menjadi komoditas yang bisa diolah dan menjadi brand untuk diperkenalkan ke khalayak.

"Ini (kopi) akan mulai kita kenalkan. Brand kopi lokal. Apalagi kopi di Indonesia sangat banak dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," kata Jokowi ketika mencicipi sajian kopi di Istana Negara usai pengukuhan Paskibraka, Selasa (15/8).

Jokowi menyebut bahwa variasi biji kopi sangat banyak mulai dari kopi gayo, mandiling, lampung, jawa barat, hingga kopi kintamani. Biji kopi yang dihasilkan dari para petani lokal ini sangat disayangkan jika harus dijual dalam bentuk mentah atau sekedar biji kopi.

salah satu komoditas yang banyak dinikmati masyarakat ini harus bisa diolah terlebih dahulu sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi. "Yang penting adalah bagaimana produk kopi ini tidak dijual mentahan," ujarnya.

Untuk memperkenalkan produk kopi indonesia di dalam negeri maupun ke kancah dunia, Jokowi berjanji akan menyajikan minuman kopi kepada ketika ada tamu negara maupu acara lainnya. Sehingga bisa diketahui rasa dari kopi yang disajikan.

Jokowi sendiri sebenarnya bukan pecinta kopi. Tidak setiap hari dia mencicipa kopi. Jokowi lebih senang untuk minum jamu dan teh setiap harinya. Meski demikian Jokowi menyukai kopi karena rasanya yang nikmat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement