Kamis 21 Oct 2021 05:09 WIB

Penataan Jalur Pedestrian DKI Diminta Lebih Kolaboratif

Anies memprioritaskan jalur pedestrian jika ditilik dari panjang jalur yang dibenahi

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Hiru Muhammad
Warga berjalan di dekat proyek pembangunan tugu sepeda di jalur pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (22/9/2021). Dinas Perhubungan DKI Jakarta memastikan pembangunan tugu sepeda masih berlanjut, dan pembangunnya hingga saat ini telah mencapai 90 persen.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Warga berjalan di dekat proyek pembangunan tugu sepeda di jalur pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (22/9/2021). Dinas Perhubungan DKI Jakarta memastikan pembangunan tugu sepeda masih berlanjut, dan pembangunnya hingga saat ini telah mencapai 90 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, memandang, memang ada perbaikan, pembangunan dan penataan jalur pedestrian yang lebih panjang di masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun demikian, pihaknya mencatat jika hal itu masih memiliki rapor merah.

"Katanya kota kolaborasi, kota koloaborasi itu harusnya dimulai dari nol. Dan perhatikan apa mau warganya, bukan apa mau gubernurnya," kata Alfred saat dikonfirmasi Republika, Rabu (20/10).

Kendati demikian, dirinya mencatat jika secara keseluruhan, jalur pedestrian yang ditingkatkan dalam empat tahun kepemimpinan Anies, tidak terlalu buruk. Walaupun, ditegaskannya masih banyak sekali kekurangannya."Itu yang harusnya diselaraskan pemprov dengan pakar, kontraktor, konsultan hingga arsiteknya," tutur dia.

Selama empat tahun terakhir, kata Alfred, apresiasi upaya Anies untuk meningkatkan kenyamanan jalur pedestrian memang perlu diutarakan. Walaupun, khusus dua tahun terakhir dinilainya perlu ada toleransi karena sulitnya kondisi dan prioritas penanganan pandemi Covid-19. "Selama dua tahun ini direfocusing dana untuk covid, jadi yang sebenarnya dianggarkan untuk infrastruktur memang besar, tapi tidak dijalankan lagi untuk itu karena fokus pandemi," tuturnya.

Alfred menambahkan, upaya Anies ke depannya di sisa jabatan ini memang bisa dilanjutkan karena ada partisipasi publik yang dilibatkan. Walaupun diakuinya sangat belum menyeluruh. "Yang paling kami rasakan adalah pola partisipasinya. Sekarang (masa Anies) bedanya semua dilibatkan, ketika publik dilibatkan, catatan tetap ada, pelibatannya tidak pure warga Jakarta keseluruhan memang. Dan itu angka merahnya," kata Alfred.

Dia menambahkan, dibandingkan pemerintahan sebelumnya, Anies dinilai lebih memprioritaskan jalur pedestrian, jika ditilik dari panjang jalur pedestrian yang dibenahi dalam masa kepemimpinan Gubernur tiga periode terakhir. Alfred mencatat, sekitar 7.400 jalan trotoar yang perlu dibenahi di Jakarta, memang angka yang besar dan tidak bisa dikerjakan dalam waktu dekat. "Setidaknya kami mengapresiasi, saat diajukan perlunya ada induk pembangunan trotoar, kini mereka menyambut itu dan mengumpulkan banyak swadaya untuk membuat regulasi itu ke depannya," ungkap dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement