Jumat 15 Oct 2021 17:15 WIB

Vaksin Merah Putih Unair Diproyeksikan sebagai Booster

Hasil uji praklinis tahap dua segera dilaporkan ke BPOM untuk dievaluasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham Tirta
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Mohammad Nasih
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Mohammad Nasih

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, diproyeksikan bakal difungsikan sebagai booster, atau vaksin dosis ketiga pada 2022. Hal itu pun diamini Rektor Unair, Mohammad Nasih yang menyebut rencana penggunaan Vaksin Merah Putih sebagai booster telah disampaikan Kementerian Kesehatan.

"Kemenkes sudah memberikan komitmen untuk bisa menggunakan ini (Vaksin Merah Putih) nantinya untuk proses vaksinasi atau mungkin untuk booster," kata Nasih di Surabaya, Jumat (15/10).

Nasih mengungkapkan, nantinya vaksin yang dikembangkan Unair itu akan diberikan secara gratis bagi kelompok masyarakat kurang mampu. Sedangkan bagi masyarakat kalangan mampu akan ada biaya yang dibebankan.

"Paling tidak ada sebagian masyarakat, khususnya masyarakat mampu yang harus menanggung sendiri vaksinasinya atau booster. Tetapi untuk masyarakat yang kurang mampu itu akan digratiskan oleh pemerintah dan itu komitmennya menggunakan vaksin dalam negeri atau vaksin merah putih," ujar Nasih.

Nasih mengatakan, pihaknya telah merampungkan uji praklinis tahap dua. Tim peneliti akan memberikan laporannya ke BPOM untuk dievaluasi. Usai dievaluasi, pihaknya akan mendapatkan rekomendasi dan izin terkait pelaksanaan uji klinis vaksin. Nasih melanjutkan, setelah izin diberikan BPOM, uji klinis Vaksin Merah Putih bakal dilakukan di RSUD dr Soetomo, Surabaya.

"Kami sudah tanda tangan kontrak dengan RSUD dr Soetomo untuk bisa menyiapkan seluruh kebutuhan yang dibutuhkan (saat uji klinis). Semua kami serahkan ke kawan-kawan di Soetomo untuk rekrutmen relawan, pelaporan, dan lainnya," kata Nasih.

Meski demikian, Nasih belum mengetahui waktu pasti pelaksanaan uji klinis tersebut. Menurutnya, yang pasti uji klinis tidak sampai dilaksanakan tahun depan. "Insya Allah enggak sampai tahun depan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement