Kamis 14 Oct 2021 15:20 WIB

Prabowo Nyapres, Pengamat: Kita Lihat Animo Masyarakat

Wacana Prabowo maju sebagai capres 2024 disebut sebagai haknya sebagai warga negara.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Karta Raharja Ucu
Menhan Prabowo Subianto disebut akan kembali maju sebagai capres di pilpres 2024.
Foto:

Tentu tak ada yang tahu apakah pencalonan Prabowo di Pilpres 2024 akhirnya bisa memenangkannya. Karena itu, ia mengajak semua pihak coba membaca arah perilaku pemilih di Pilpres 2024 nantinya condong akan memilih sosok pemimpin yang seperti apa.

Ia mengingatkan 2023 adalah era bonus demografi yang biasanya ditandai pemilih dari kalangan muda atau milenial. Jadi, ia meminta pertanyaan pemilih muda mengenai memilih sosok calon presiden seperti apa bisa dijawab.

"Karena rata-rata pemilih muda rasional dan memberikan profit. Jadi, lebih ke arah ekonomi," katanya.

Selain itu, dia melanjutkan, pemilih tentu tak hanya melihat calon berasal dari partai mana melainkan juga sosoknya. Bahkan, ia menegaskan itu yang harus diketahui pertama kali. Yang jelas, dia melanjutkan, banyak sejarah politik yang dibuat oleh Prabowo.

"Tentu memori masyarakat muncul ketika yang bersangkutan mencalonkan diri. Jadi, coba dihitung saja, dihitung secara kalkulasi politiknya," ujarnya.

Dari hitungan animo itu bisa diketahui peluang Prabowo semakin besar atau meredup. Kalau semakin besar, apa yang membuatnya jadi lebih besar, tetapi kalau meredup apa alasannya dan mengapa bisa meredup.

Sebelumnya, Dalam Rapat Koordinasi Daerah DPD Gerindra Sulawesi Selatan yang digelar pada Sabtu (9/10/2021), Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, Ketua Umum Prabowo kemungkinan besar akan menerima mandat para kader untuk maju lagi di Pemilihan Presiden 2024. Menurutnya, masih ada cita-cita partai yang belum terwujud.

"Majunya beliau karena begitu masifnya permintaan kita semua. Majunya beliau karena begitu besar harapan rakyat, pembangunan harus berlanjut, cita-cita kita berpartai belum terwujud," kata Muzani dikutip dari keterangan tertulis, Ahad (10/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement